Senin 27 Sep 2021 10:38 WIB

IKA Faperta IPB Dorong Gagasan Agripreneurship

IKA Faperta IPB mendorong terciptanya petani millenial.

Red: Muhammad Akbar
IKA Faperta IPB
Foto: istimewa
IKA Faperta IPB

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IKA Faperta IPB) mendorong gagasan agripreneurship. Gagasan yang menjadi tagline dari periode kepengurusan 2021-2025 ini diharapkan dapat mencetak para pemimpin masa depan dengan berwawasan kewirausahaan agromaritim.

“Dalam agripreneurship ini ada enam fokus yang hendak didorong dan diperkuat oleh IKA Faperta ke depan,” kata Ketua Umum IKA Faperta, Octen Suhadi, usai pengukuhan kepengurusan di Bogor, Minggu (26/9).

Octen menjelaskan fokus pertama adalah menguatkan kepemimpinan untuk menjadikan Indonesia sebagai leader produk agromaritim dunia. Fokus kedua adalah pertanian dengan mendorong potensi pertanian Indonesia di daratan dan lautan yang kaya atas sumberdaya pangan.

Berikutnya, kata Octen, fokus pada teknologi digital dengan mengembangkan agromaritim di sepanjang rantai nilai, dari hulu hingga hilir. Fokus keempat adalah mengembangkan bisnis yang berkelanjutan yang dibangun di atas pilar berkeadilan secara ekonomi, berkearifan lokal secara sosial, berkelanjutan secara lingkungan hidup, dan berkedaulatan secara politik.

“Fokus lainnya adalah kami juga mendorong terciptanya petani millenial serta mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” tuturnya.

Lebih lanjut Octen mengatakan target dalam mewujudkan agripreneurship ini meliputi tiga hal, yakni kepimpinan, agromaritim Indonesia, dan kewirausahaan. Dalam hal kepemimpinan, kata dia, IKA Faperta siap mendorong mahasiswa IPB menjadi pemimpin usaha dan petani milenial sebagai 500 orang dalam periode 2022-2025.

“Kita akan menyiapkan pula program Inkubator Agripreneurship sebanyak 125 unit atau untuk 500 mahasiswa,” ujarnya.

Di dalam target agromaritim Indonesia, Octen menjelaskan, IKA Faperta akan melakukan sejumlah kerjasama strategis serta pemberiaan award pada level nasional maupun internasional.

Sementara untuk kewirausahaan, kata dia, akan membentuk lima holding usaha mandiri dengan menggunakan pendekatan teknologi digital dari Hulu ke hilir. “Basisnya kita perkuat pada masyarakat desa. Tak lupa juga kami berniat untuk membuat dana abadi IKA Faperta,” ujarnya.

Pada periode kepengurusan baru ini, IKA Faperta membentuk lima badan pekerja, yakni Badan Pengembangan Profesi, Pelatihan, dan Kepemimpinan. Selanjutnya ada Badan Pengembangan Sistem Digital, Badan Pengembangan Bisnis dan UMKM, Badan Pengembangan Dana Abadi, Networking, dan Alumni; serta Badan Pengembangan Akademik Kemahasiswaan dan Beasiswa.

“Semua ini akan berjalan jika sinergi para alumni dan para stakeholders bisa saling menguatkan satu sama lainnya. Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan agar program ini bisa berjalan secara baik,” kata Octen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement