Senin 27 Sep 2021 16:08 WIB

Iseng Ngisi Waktu, Mahasiswa UBSI Ini Dapat Jutaan Rupiah

Lembaga BSI Entrepreneur Center (BEC) membantu mengembangkan usaha mahasiswa

Red: Gita Amanda
Sayyid Muhammad Rusydi, mahasiswa program studi (prodi) Sistem Informasi (SI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi, iseng mengisi waktu luangnya selama pandemi covid-19 dengan membuat usaha makanan ringan keripik pisang.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Sayyid Muhammad Rusydi, mahasiswa program studi (prodi) Sistem Informasi (SI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi, iseng mengisi waktu luangnya selama pandemi covid-19 dengan membuat usaha makanan ringan keripik pisang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bisnis makanan ringan, menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan. Banyaknya permintaan pasar membuat bisnis ini tak pernah lekang oleh zaman. Ditambah lagi, makanan ringan memiliki banyak variasi yang sangat disukai oleh pecinta kuliner. Sehingga bisnis makanan ringan menjadi salah satu jenis usaha yang banyak diminati oleh para pelaku usaha.

Sayyid Muhammad Rusydi, mahasiswa program studi (prodi) Sistem Informasi (SI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi, iseng mengisi waktu luangnya selama pandemi Covid-19 dengan membuat usaha makanan ringan keripik pisang. Namun jangan salah, jika yang ia lakukan itu, membuatnya sukses besar. Menurut Sayyid, alasannya memilih usaha makanan ringan selain menguntungkan, juga dapat dilakukan sebagai pekerjaan sambilan.

Baca Juga

“Awalnya aku hanya iseng mengisi waktu kosong setelah pembelajaran daring selama pandemi. Akhirnya aku memutuskan untuk membuka usaha makanan ringan keripik pisang dengan nama brand Nuryan Creative Food- Keripik Pisang Haday. Alhamdulillah kini dalam sebulan meraup omzet Rp 5 juta,” ungkap Sayyid dalam rilis yang diterima, Jumat (24/9).

Berlokasi dirumah kediamannya, Jalan Pelabuhan 2 Gg. Langgeng Jaya, Citamiang Sukabumi, Sayyid memulai usahanya pada awal tahun 2021. Ia mengaku selama pandemi selalu memikirkan bagaimana mencari kegiatan dan solusi untuk meningkatkan kapasitas kewirausahaan pemuda di lingkungan sekitarnya. Sayyid ingin semua pemuda didaerahnya tetap produktif dan mandiri.

“Melalui lembaga BSI Entrepreneur Center (BEC), Universitas BSI kampus Sukabumi, aku banyak belajar bagaimana mengembangkan usaha ini dengan melengkapi perizinan dan legalitas ‘keripikpisanghaday’. Kini, usahaku telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) berbasis risiko Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan saat ini juga sedang proses pengajuan SNI dan label halal,” imbuh Sayyid.

Koordinator BEC Sukabumi, Desi Susilawati menjelaskan bahwa, lembaga BEC Universitas BSI kampus Sukabumi selalu mendukung apapun usaha yang dilakukan oleh mahasiswanya,  apalagi untuk produktif selama pandemi.

“Sayyid menjadi salah satu mahasiswa yang dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya, untuk tetap produktif selama pandemi. Ia merupakan mahasiswa yang memikirkan lingkungan sekitar dengan mengajak para pemuda untuk berwirausaha mengisi waktu kosong selama pandemi. Sukses terus untuk usahanya, semoga kelak menjadi pengusaha sukses yang dapat merambah bisnis kuliner atau bisnis lainnya,” tutup Desi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement