Selasa 28 Sep 2021 07:12 WIB

KAI Dukung Integrasi Transportasi 

Konektivitas antarmoda diharapkan dapat meningkatkan pengguna transportasi umum.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Petugas KAI Commuter mempersilahkan calon penumpang memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum menaiki KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (7/9/2021). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mendukung integrasi transportasi di Jabodetabek.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Petugas KAI Commuter mempersilahkan calon penumpang memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum menaiki KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (7/9/2021). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mendukung integrasi transportasi di Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mendukung integrasi transportasi di Jabodetabek. Khususnya dalam mempermudah masyarakat dalam mengakses transportasi umum. 

"Konektivitas antarmoda yang baik diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/9) malam. 

Baca Juga

Sebelumnya penataaan kawasan stasiun telah diresmikan di Stasiun Pasar Senen, Sudirman, Tanah Abang, dan Juanda pada 17 Juni 2020. Selanjutnya, peresmian penataan kawasan Stasiun Tebet dan Palmerah rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (29/9) oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Joni mengatakan, penataan kawasan stasiun ini akan meningkatkan aksesibilitas para pengguna KRL saat akan menuju atau tiba di stasiun. "Karena setelah ditata, kawasan stasiun menjadi lebih teratur dan dilengkapi integrasi antarmoda yang baik," tutur Joni. 

Joni mengungkapkan, Pengguna KRL akan lebih mudah untuk melanjutkan perjalanannya menggunakan transportasi umum lainnya. Khususnya seperti bus Transjakarta, mikrotrans, bajaj, atau ojek karena seluruhnya telah ditata dengan baik pada kawasan stasiun.

Selain itu, nantinya juga akan ada berbagai fasilitas penunjang serta wayfinding yang baik. Menurutnya, hal tersebut akan membuat para pengguna KRL menjadi lebih nyaman saat berada di kawasan stasiun.

Saat ini KRL melayani rata-rata sekitar 300 ribuan pengguna per hari melalui 994 perjalanan. "Dengan jumlah pengguna yang cukup banyak, maka penataan kawasan stasiun dan integrasi antarmoda yang baik akan mewujudkan mobilitas para pengguna KRL yang tertib dan teratur saat mencari moda transportasi lanjutan," ungkap Joni. 

Joni mengharapkan dengan adanya integrasi transportasi umum yang baik mka semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraaan pribadi ke moda transportasi umum. Khususnya kereta api yang aman, nyaman, dan terjangkau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement