Rabu 29 Sep 2021 14:55 WIB

Keluarga Kerajaan Inggris Nonton No Time To Die

Pemutaran perdana No Time To Die dihadiri anggota kerajaan Inggris.

Red: Reiny Dwinanda
Pangeran Charles dari Inggris, dari kanan tengah, istrinya Camilla the Duchess of Cornwall, Pangeran William dari Inggris dan istrinya Kate the Duchess of Cambridge berpose untuk fotografer pada saat kedatangan untuk pemutaran perdana dunia film baru dari franchise James Bond
Foto: AP/Matt Dunham
Pangeran Charles dari Inggris, dari kanan tengah, istrinya Camilla the Duchess of Cornwall, Pangeran William dari Inggris dan istrinya Kate the Duchess of Cambridge berpose untuk fotografer pada saat kedatangan untuk pemutaran perdana dunia film baru dari franchise James Bond

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pasang anggota kerajaan Inggris menjadi bagian dari daftar tamu pemutaran perdana film terbaru James Bond, No Time To Die di London, Selasa (28/9) waktu setempat. Pangeran Charles tampak hadir bersama istrinya Camilla Parker dan Pangeran William juga mengajak Kate Middleton.

Selain anggota kerajaan, para petugas kesehatan juga diundang untuk menyaksikan pemutaran perdana film No Time To Die, seri ke-25 dari waralaba James Bond. Para petugas kesehatan menjadi tamu kehormatan karena jasanya dalam penanganan pandemi Covid-19 di Inggris.

Baca Juga

Para pemeran film tetap ceria meski cuaca tidak cerah. Daniel Craig (James Bond) kembali berjumpa dengan Lashana Lynch (Nomi) dan Lea Seydoux (Madeleine Swann).

No Time To Die merupakan film yang diharap operator bioskop bisa membawa lagi jumlah penonton seperti sebelum pandemi. Film yang menandai pensiunnya Craig sebagai Agen 007 itu penayangannya sudah ditunda tiga kali sejak April 2020 karena bioskop di dunia terpaksa ditutup untuk menghindari kerumunan yang berisiko menyebarkan virus corona tipe baru, SARS-CoV-2, yang merupakan penyebab Covid-19.

"Rasanya lega. Penting bagi saya untuk datang dan merayakan ini bersama semua pemain dan kru dan menayangkan film ini di bioskop, dan akhirnya itu terjadi," kata Craig kepada Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement