Jumat 01 Oct 2021 21:12 WIB

Pemerintah Sambut Baik Kolaborasi dengan Industri Kopi

Pemerintah telah mendukungan masyarakat mendorong pertumbuhan industri kopi lewat KUR

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Petani memanen kopi jenis Arabica di perkebunan Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh,  Ahad (29/11/2020). Menurut data Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Aceh, ekspor komoditas Kopi Arabica Gayo ke pasar Internasional terus menurun hingga 70 persen dan memasuki musim panen akhir tahun 2020, harga kopi di tingkat petani anjlok dari Rp12 ribu per kilogram menjadi Rp7 ribu perkilogram, akibat pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Rahmad
Petani memanen kopi jenis Arabica di perkebunan Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Ahad (29/11/2020). Menurut data Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Aceh, ekspor komoditas Kopi Arabica Gayo ke pasar Internasional terus menurun hingga 70 persen dan memasuki musim panen akhir tahun 2020, harga kopi di tingkat petani anjlok dari Rp12 ribu per kilogram menjadi Rp7 ribu perkilogram, akibat pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyambut baik kolaborasi dilakukan antara pelaku industri kopi Indonesia dengan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri kopi di Indonesia. Langkah ini nantinya bertujuan mempromosikan kopi Indonesia di pasar global. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut kedatangan para pelaku industri kopi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bertepatan dengan International Coffee Day yang jatuh pada 1 Oktober 2021. Pada pertemuan ini, pelaku industri kopi menyampaikan keinginan bekerja sama dengan pemerintah dalam pengembangan bisnis kopi di Indonesia dan dukungan di kejuaraan kopi internasional.

Pemerintah mengapresiasi komitmen pelaku industri kopi Indonesia agar terus mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia. Industri kopi memiliki peran besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia, yaitu memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani dan 50 ribu tenaga kerja umum. 

“Kopi merupakan komoditas terpenting ketiga di perkebunan setelah kelapa sawit dan karet alam. Kopi juga menyumbang persentase terhadap PDB perkebunan sebesar 16,15 persen,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat (1/10).

Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 250 persen. Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. 

Luas lahan kopi Indonesia mencapai 1,25 juta hektare (ha) dengan total produksi hingga 761 ribu ton per tahun. Pemerintah telah memberi dukungan bagi masyarakat mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Realisasi KUR untuk kopi pada 2020 sebesar Rp 1,2 triliun dengan 53 ribu debitur. Lalu realisasi KUR industri kopi hingga 21 Juli 2021 sebesar Rp 661 miliar dengan 25 ribu debitur,” ujar Airlangga.

Industri kopi, lanjutnya, memiliki potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia. Tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha kopi menjadi salah satu buktinya. “Salah satu program pelatihan favorit di Kartu Prakerja adalah pelatihan menjadi barista. Hal ini menunjukkan anak muda sekarang sangat tertarik dengan industri kopi,” tutur dia.

Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia baik melalui food estate berbasis korporatisasi petani, KUR, maupun riset-riset penting menambah nilai kopi itu sendiri. “Kerja sama internasional baik bilateral, regional, maupun internasional perlu kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk mendongkrak kopi Indonesia menjadi komoditas berorientasi ekspor unggulan baik di pasar tradisional maupun nontradisional,” ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement