Selasa 05 Oct 2021 05:10 WIB

3 Hal yang Penting Diucapkan Sebelum Panjatkan Doa

Doa menjadi hal terpenting sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
3 Hal yang Penting Diucapkan Sebelum Panjatkan Doa
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
3 Hal yang Penting Diucapkan Sebelum Panjatkan Doa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim dalam kehidupan dunia ini tentu memiliki masalah. Ketika dihadapkan pada masalah besar atau saat tidak menghadapi masalah sekalipun, doa menjadi hal terpenting sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

Rasulullah SAW pun telah memberikan panduan kepada umatnya bagaimana tata cara berdoa yang baik. Tentu agar doa tersebut segera terkabul. Ada tiga hal yang perlu diucapkan sebelum menyampaikan permohonan doa.

Baca Juga

Pertama, awali doa dengan terlebih dulu mengagungkan Allah Yang Maha Esa, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam. Kedua, memuji Allah Yang Maha Tinggi.

Ketiga, mendoakan atau bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Keempat, barulah sampaikan permohonan atau doa kepada Allah SWT mengenai apa yang dibutuhkan.

Rasulullah SAW pernah mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya tapi tidak mengagungkan Allah SWT dan juga tidak bershalawat kepada Nabi SAW. Lalu beliau berkata, "Orang ini terburu-buru."

Lantas Nabi SAW memanggil orang tersebut, dan bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian melaksanakan sholat, maka hendaknya (pertama) memulai dengan mengagungkan Tuhannya Yang Maha Agung dan Perkasa, (kedua) dengan memuji kepada-Nya, (ketiga) dengan bershalawat kepada Nabi SAW, (keempat) kemudian berdoa dengan apa yang ia inginkan." (HR Abu Dawud)

Tata cara tersebut dapat dikatakan sebagai rumus agar doa terkabul. Maka doa yang diucapkan dengan tata cara seperti itu lebih mungkin dikabulkan Allah SWT. Doa adalah salah satu ibadah yang memiliki keistimewaan.

Karena itu, siapa yang ingin doanya dikabulkan sekaligus diringankan berbagai persoalan yang menderanya, maka sebaiknya memperhatikan empat hal yang dianjurkan Nabi SAW tersebut. Dari Ahmad bin Abi Hawari, dia mendengar Abu Sulaiman Ad-Darani menyampaikan hal berikut ini tentang doa.

"Siapa yang ingin meminta sesuatu kepada Allah SWT, maka sebaiknya dimulai dengan bershalawat untuk Nabi SAW, kemudian barulah memanjatkan doa. Lalu akhiri dengan kembali mengucap shalawat kepada Nabi SAW. Karena shalawat untuk Nabi SAW itu statusnya maqbul, dan Allah Maha Pemurah sehingga tidak akan menolak doa yang dibaca di antara dua shalawat."

Sumber: https://www.elbalad.news/4989645

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ بِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَلَا بِالَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِۗ وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الظّٰلِمُوْنَ مَوْقُوْفُوْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْۖ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضِ ِۨالْقَوْلَۚ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا لَوْلَآ اَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِيْنَ
Dan orang-orang kafir berkata, “Kami tidak akan beriman kepada Al-Qur'an ini dan tidak (pula) kepada Kitab yang sebelumnya.” Dan (alangkah mengerikan) kalau kamu melihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian mereka mengembalikan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang mukmin.”

(QS. Saba' ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement