Harga Telur Ayam Ras Sumbang Deflasi di Kabupaten Kudus

Red: Muhammad Fakhruddin

Harga Telur Ayam Ras Sumbang Deflasi di Kabupaten Kudus (ilustrasi).
Harga Telur Ayam Ras Sumbang Deflasi di Kabupaten Kudus (ilustrasi). | Foto: Antara/Adeng Bustami

REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Penurunan harga jual telur ayam ras menjadi salah satu komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada bulan September 2021 yang mencapai 0,03 persen.

"Turunnya harga telur ayam ras memang menjadi salah satu komoditas yang dominan memberikan andil deflasi sebesar 0,10 persen," kata Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Kudus Rahmadi Agus Santosa saat menggelar keterangan pers secara virtual di Kudus, Senin (4/10).

Komoditas lainnya yang juga memberikan sumbangan deflasi ada bawang merah sebesar 0,04 persen, cabai merah sebesar 0,03 persen, cabai rawit sebesar 0,02 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,01 persen. Sementara komoditas lain yang dominan memberikan andil inflasi, di antaranya ada rokok kretek filter sebesar 0,09 persen, minyak goreng sebesar 0,02 persen, cumi-cumi dan pepaya masing-masing sebesar 0,01 persen.

Ia mengungkapkan harga minyak goreng mengalami kenaikan karena dipicu oleh kenaikan harga crude palm oil (CPO), menyusul tingginya permintaan di pasar internasional, di tengah adanya kekhawatiran produksi CPO turun. Dari sejumlah kelompok pengeluaran, kata dia, sumbangan terbesar terjadinya deflasi ditunjukkan oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau memberkan andil sebesar 0,11 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi, di antaranya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kemudian kelompok perlengkapan.Selanjutnya, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen, kelompok transportasi sebesar 0,01 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,0004 persen.

Tingkat deflasi di Kudus pada bulan September 2021, kata Agus, memang lebih rendah dibandingkan dengan Jateng mengalami deflasi sebesar 0,10 persen, sedangkan Nasional mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Selama Januari hingga September 2021, Kabupaten Kudus tercatat sudah empat kali mengalami deflasi, yakni di bulan April, Juni, Juli dan September.

Sedangkan dari enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jateng, tercatat ada dua kota yang mengalami inflasi dan selebihnya mengalami deflasi termasuk Kota Kudus.Inflasi tertinggi, yakni di Kota Tegal sebesar 0,02 persen, disusul Kota Surakarta sebesar 0,01 persen. Sedangkan Kota Semarang, Kota Purwokerto, Kota Cilacap, dan Kota Kudus mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,14 persen, 0,13 persen, 0,12 persen, dan 0,03 persen.

Harga jual telur di pasaran sendiri saat ini berkisar Rp17.900 per kilogram. Sedangkan sebelumnya bisa mencapai Rp21.000/kg.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


ASN di Tasikmalaya Diinstruksikan Beli Telur dari Peternak

Penurunan Harga Telur Sebabkan Deflasi 0,02 Persen di Malang

BPS: Jember Deflasi 0,09 Persen Dipicu Harga Telur Ayam

Penurunan Harga Telur Sebabkan Deflasi di Jateng

Telur Ayam Jadi Pendorong Deflasi Jatim pada September

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark