Rabu 06 Oct 2021 13:30 WIB

Taiwan: China Punya Kemampuan Invasi Skala Penuh di 2025

Beberapa hari terakhir China mengirim puluhan pesawat tempur ke Taiwan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Sebuah jet tempur siluman J-20 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Beberapa hari terakhir China mengirim puluhan pesawat tempur ke Taiwan.
Foto: AP/Ng Han Guan
Sebuah jet tempur siluman J-20 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Beberapa hari terakhir China mengirim puluhan pesawat tempur ke Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan China akan memiliki kemampuan melakukan invasi skala penuh pada tahun 2025. Hal ini disampaikan pada Rabu (6/10) setelah China mengirimkan puluhan pesawat tempur ke pulau yang dikelola negara demokratis tersebut.

Taiwan melaporkan dalam rentang waktu empat hari mulai dari Jumat (1/10) lalu lebih dari 150 pesawat tempur angkatan udara China masuk ke zona pertahanan mereka. Taipei mengatakan penerobosan ini bagian dari upaya China untuk mengganggu pulau yang mereka klaim tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan ia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk sepakat dalam mematuhi perjanjian Taiwan. "Saya sudah berbicara dengan Xi mengenai Taiwan," kata Biden.

"Kami sepakat mematuhi perjanjian Taiwan, kami membuatnya jelas. Saya kira ia seharusnya tidak melakukan apa pun selain mematuhi perjanjian," tambahnya.

Pada Selasa (5/10) dan Rabu (6/10) Penasihat Keamanan Nasional  Biden, Jake Sullivan, akan menggelar pembicaraan dengan diplomat top China, Yang Jiechi, di Swiss. Pembicaraan digelar saat ketegangan antara dua negara meningkat atas sejumlah masalah termasuk Taiwan.

Baca juga : Biden: AS dan Cina Sepakat Patuhi Perjanjian Taiwan

"Keduanya bertujuan untuk membangun kembali saluran komunikasi dan menerapkan konsensus yang dicapai antara presiden Xi Jinping dan Joe Biden," lapor surat kabar South China Morning Post seperti dikutip laman Strait Times, Selasa.

Pekan ini Gedung Putih mengungkapkan kekhawatiran Beijing merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan aksi-aksi 'provokatif'. Beberapa hari terakhir China mengirim puluhan pesawat tempur ke Taiwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement