Kamis 07 Oct 2021 16:50 WIB

Modalku Raih Suntikan Dana Permodalan Rp 257,4 miliar

Suntikan dana digunakan Modalku untuk mengembangkan dunia pinjaman digital bagi UKM.

Rep: Idealisa masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Modalku. Modalku telah memperoleh dana pinjaman sebesar 18  juta dolar AS (Rp 257,4 miliar) dari sindikasi yang dipimpin tiga institusi keuangan, yaitu Helicap Investments, Social Impact Debt Fund yang belakangan ini diluncurkan, dan suatu grup layanan  keuangan dari Jepang.
Foto: Modalku
Modalku. Modalku telah memperoleh dana pinjaman sebesar 18 juta dolar AS (Rp 257,4 miliar) dari sindikasi yang dipimpin tiga institusi keuangan, yaitu Helicap Investments, Social Impact Debt Fund yang belakangan ini diluncurkan, dan suatu grup layanan keuangan dari Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Grup Modalku telah memperoleh dana pinjaman sebesar 18  juta dolar AS (Rp 257,4 miliar) dari sindikasi yang dipimpin tiga institusi keuangan, yaitu Helicap Investments, Social Impact Debt Fund yang belakangan ini diluncurkan, dan suatu grup layanan  keuangan dari Jepang.

Dalam kesepakatan fasilitas kredit yang terjamin ini, Helicap Securities bertindak  sebagai pengurus utama dengan mandat  tunggal.

Bersama dengan pendanaan yang diterima dari impact investor (firma yang berinvestasi ke usaha-usaha yang memberikan dampak positif secara sosial, budaya, maupun bagi lingkungan hidup)  dari Eropa seperti Triodos Inv estment Management untuk meningkatkan pinjaman modal usaha di Indonesia, Grup Modalku tengah berada dalam proses yang lancar untuk menerima pendanaan institusi sebesar 120 juta dolar AS dengan tujuan mendanai pinjaman bagi perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara.

Ronde pendanaan ini juga memperluas basis pendana institusional Grup Modalku.  Pendanaan ini diperoleh setelah Grup Modalku melewati pemeriksaan keuangan  dan uji kelayakan risiko dengan para pendana.

Grup Modalku akan menggunakan dana yang diraih untuk mendanai UMKM yang layak dan memajukan misinya untuk mencapai inklusi keuangan di kawasan Asia Tenggara. 

Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, pendanaan akan digunakan untuk terus mengembangkan dunia pinjaman digital bagi UKM.

"Kami percaya bahwa ini adalah awal mula dari hubungan jangka panjang dan akan memotori evolusi perusahaan secara konsisten ke depannya," kata Reynold Wijaya, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/10).

Helicap adalah perusahaan pemberi pinjaman alternatif yang menyediakan peluang pendanaan swasta ke jaringan pemberi dana yang luas, di antaranya family offices (pengelolaan aset dan estate keluarga), individu dengan high net worth (tingkat aset bersih yang tinggi), pengelola dana impact investing, dan pendana institusional.

Sesuai dengan misinya mendukung pinjaman sustainable atau berkelanjutan, Helicap bergabung dalam ronde pendanaan Grup Modalku menggunakan lengan investasinya, Helicap Investments, setelah kesepakatan diatur oleh lengan sekuritasnya, yaitu Helicap Securities. Helicap berbasis di Singapura. 

“Kami merasa senang dapat mendukung perusahaan seperti Grup Modalku dalam misinya menyediakan akses ke modal usaha bagi UMKM layak yang kurang dilayani institusi keuangan,” kata David Z. Wang, Co-Founder dan CEO Helicap Pte. Ltd., induk perusahaan dari Helicap Investments dan Helicap Securities.

Menurut David, transaksi ini membuktikan bahwa minat dan kemampuan dari individu dan institusi untuk peluang pendanaan melalui pinjaman swasta tetap ada dan berkelanjutan.

"Helicap berada dalam posisi yang tepat untuk menyediakan akses ke pinjaman-pinjaman berkualitas melalui hubungan kami dengan penyedia pinjaman ternama seperti Grup Modalku," tambahnya. 

Social Impact Debt Fund yang dilekola oleh Taurus Wealth Advisors bersama Greenarc Capital sebagai penasihat, menyediakan pendanaan pinjaman ke Grup Modalku berdasarkan dampak perusahaan terhadap kesenjangan ekonomi di Asia Tenggara.

Grup layanan keuangan Jepang yang turut berpartisipasi dalam ronde pendanaan ini telah memperbarui komitmennya terhadap  FinTech pinjaman di Asia Tenggara yang fokus terhadap dampak untuk masyarakat  dan memiliki riwayat dalam mempercepat penggunaan layanan keuangan di pasar negara berkembang untuk memfasilitasi  perkembangan jangka panjang dari perusahaan-perusahaan dalam  portofolionya.

Fasilitas sindikasi sejumlah 18 juta dolar AS ini diharapkan akan meningkatkan total  ronde pendanaan, bersamaan dengan naiknya minat investor dari Asia dan Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement