Kamis 07 Oct 2021 16:46 WIB

Presiden Taiwan Pastikan Perdamaian Kawasan

Presiden Taiwan tegaskan negaranya akan memastikan stabilitas dan perdamaian kawasan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyampaikan pidato. Presiden Taiwan tegaskan negaranya akan memastikan stabilitas dan perdamaian kawasan.
Foto: AP/Chiang Ying-ying
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyampaikan pidato. Presiden Taiwan tegaskan negaranya akan memastikan stabilitas dan perdamaian kawasan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan akan terus melanjutkan perannya sebagai masyarakat internasional dan memastikan stabilitas dan perdamaian di kawasan. Hal ini ia sampaikan pada empat senator Prancis yang sedang berkunjung ke Taipei.

Empat senator yang dipimpin oleh mantan menteri pertahanan Alain Richard itu tiba di Taiwan, Rabu (5/10) lalu. Kunjungan dilakukan kendati China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya memprotes kunjungan tersebut dengan keras.

Baca Juga

Kunjungan para senator Prancis ini berlangsung tidak lama setelah China mengirimkan puluhan pesawat tempur angkatan udara mereka ke zona pertahanan Taiwan selama empat hari berturut-turut yang dimulai Jumat (1/10) lalu. Langkah itu membuat Washington dan sekutu-sekutunya khawatir.

Di kantor kepresidenan, Tsai menyampaikan pada para senator ucapan terima kasih atas perhatian Prancis mengenai situasi tersebut. Ia juga berterima kasih atas dukungan Paris atas partisipasi Taiwan di panggung internasional.

"Kami akan terus memenuhi tanggung jawab kami sebagai masyarakat internasional untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Kami juga berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar pada dunia bersama dengan Prancis," katanya, Kamis (7/10).

Kepala Kelompok Persahabatan Taiwan-Prancis di Senat Prancis, Alain Richard, merupakan mantan menteri pertahanan dari 1997 hingga 2002 di masa pemerintahan Presiden Jacques Chirac. Sebelum ini, Richard pernah berkunjung ke Taiwan dua kali yakni tahun 2015 dan 2018.

Tsai mengatakan Taiwan sangat 'tersentuh' dengan keputusan Richard untuk datang. Walaupun, tambah Tsai, ada 'tekanan' dari China.

Maret lalu Kedutaan Besar China di Paris memperingatkan para anggota parlemen itu untuk tidak bertemu dengan pejabat-pejabat Taiwan. Kementerian Luar Negeri Prancis menolak peringatan tersebut dengan mengatakan senator Prancis bebas untuk bertemu siapa pun yang ingin mereka temui dalam kunjungannya.

Tsai tidak menyinggung langsung aktivitas angkatan udara China. Senator Prancis bukan satu-satunya pejabat asing yang berkunjung ke Taiwan. Tsai juga bertemu dengan mantan perdana menteri Australia Tony Abbott.

Seperti sebagian besar negara di dunia, baik Prancis maupun Australia tidak memiliki hubungan diplomasi resmi dengan Taiwan. Namun pulau yang diperintah dengan demokratis itu meningkatkan hubungan dengan negara-negara demokrasi.

Di saat yang sama, China meningkatkan tekanannya ke Taiwan dengan memaksa pulau itu menjadi bagian dari kedaulatan China. Pemerintah Taiwan mengecam langkah tersebut dan perjanjian untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement