Jumat 08 Oct 2021 20:54 WIB

Jokowi Optimistis Pembukaan Penerbangan Internasional Bali

Jokowi minta pembukaan Bali dipersiapkan dengan matang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Suasana lengang kawasan wisata Pantai Legian di Badung, Bali, Senin (26/7. Rencananya pada 14 Oktober pemerintah akan membuka Bandara Ngurah Rai bagi turis asing.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Suasana lengang kawasan wisata Pantai Legian di Badung, Bali, Senin (26/7. Rencananya pada 14 Oktober pemerintah akan membuka Bandara Ngurah Rai bagi turis asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memutuskan akan membuka penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 14 Oktober 2021. Pembukaan penerbangan internasional ini merupakan bagian dari upaya membuka kembali aktivitas ekonomi Bali.

 

Baca Juga

Pembukaan aktivitas ekonomi Bali ini sangat penting mengingat sumber utama penghasilan masyarakat berasal dari sektor pariwisata. Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pemangku kepentingan agar mempersiapkannya dengan baik.

 

Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Bali di Kantor Gubernur Bali, Kota Denpasar, Jumat (8/10).

 

"Kita harus siapkan secara detail infrastruktur, sehingga wisatawan datang, tetapi Covid-nya tetap terkendali," ujar Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana.

 

Ia juga minta seluruh pemangku kepentingan untuk menunjukkan kesiapannya. "Kita tunjukkan bahwa kita mampu mengelola, mampu mengendalikan dengan manajemen yang ada di lapangan," tambahnya.

 

Pada masa pandemi ini, jumlah wisatawan yang datang ke Bali tercatat menurun. Jumlah wisatawan asing menurun hingga 97 persen, jumlah wisatawan nusantara menurun 27 persen, dan tingkat hunian kamar hotel di bawah 20 persen.

 

Lebih lanjut, Presiden juga meminta pemerintah daerah agar mempelajari pengalaman-pengalaman negara lain dalam menghadapi Covid-19, termasuk pentingnya disiplin menjalankan protokol kesehatan. "Disiplin protokol kesehatan itu sangat menekan angka penyebaran Covid," kata dia.

 

Dari pengalaman beberapa negara, vaksinasi merupakan hal penting yang harus dijalankan. Di beberapa negara, saat kasus aktifnya sudah mulai menurun dan aktivitas ekonomi dibuka tapi tidak diimbangi dengan kecepatan vaksinasi mengakibatkan kasus melonjak yang diiringi kenaikan angka kematian.

Begitu juga sebaliknya, di negara yang tingkat vaksinasinya tinggi, maka angka kasus kematiannya masih tetap rendah saat aktivitas ekonomi telah dibuka. "Jadi artinya apa? Vaksinasi itu sangat menentukan," ucap Jokowi.

Per 8 Oktober 2021, vaksinasi di Provinsi Bali sendiri telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama dan lebih dari 80 persen untuk dosis kedua. Meski demikian, Jokowi meminta Pangdam dan Kapolda setempat untuk terus meningkatkan angka vaksinasi dan tracing di sejumlah wilayah sebelum 14 Oktober nanti.

"Kita harapkan nantinya setelah tanggal 14 itu dibuka yang paling penting itu testing dan tracingnya betul-betul dikerjakan secara maksimal. Terutama yang merah-merah itu agar diperbaiki, misalnya testing rerata mingguan di Bangli 57 persen, di Karangasem 34 persen, dinaikkan," jelasnya.

Melihat kondisi ini, Jokowi pun optimistis dan berani untuk memulai pembukaan penerbangan internasional ke Bali. "Nanti secara teknis akan disampaikan oleh Pak Gubernur dan dari Pak Menko. Tapi intinya, kita harus menyiapkan infrastrukturnya, infrastruktur kesehatannya, dan tanggal 14 (Oktober) itu betul-betul dibuka itu siap betul. Kalau dari sisi vaksinasi sudah enggak ada masalah," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement