Sabtu 09 Oct 2021 12:23 WIB

Toleransi, SMA Pradita Dirgantara Lengkapi Tempat Ibadah

Sebelumnya, sekolah ini telah membangun masjid yang representatif.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Peletakan batu pertama pembangunan gereja dan gedung daycare di area Skadron Pendidikan 401 (Skadik-401) yang lokasinya berdampingan dengan area SMA Pradita Dirgantara, Jumat, (8/10).
Foto: dokpri
Peletakan batu pertama pembangunan gereja dan gedung daycare di area Skadron Pendidikan 401 (Skadik-401) yang lokasinya berdampingan dengan area SMA Pradita Dirgantara, Jumat, (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- SMA Pradita Dirgantara melengkapi fasilitas tempat ibadah bagi civitas academica. Sekolah yang berlokasi di kompleks Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tersebut kini membangun gereja sebagai tempat ibadah bagi siswa, guru maupun karyawan yang beragama Katolik dan Kristen Protestan.

Sebelumnya, sekolah ini telah membangun masjid yang representatif, terletak di samping bangunan utama.

Ketua Umum Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) Nanny Hadi Tjahjanto, melakukan peletakan batu pertama pembangunan gereja dan gedung daycare di area Skadron Pendidikan 401 (Skadik-401) yang lokasinya berdampingan dengan area SMA Pradita Dirgantara, Jumat, (8/10).

"Saya berharap, nantinya 90 siswa Katolik dan Kristen Protestan semakin nyaman ketika beribadah. Kalau dulunya menggunakan ruangan khusus yang disediakan sekolah, sekarang dibangunkan gereja. Ibadah jadi semakin tenang dan khidmat," terang Nanny seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (9/10).

Menurut Nanny, pembangunan gereja tersebut menjadi bukti SMA Pradita Dirgantara membuka ruang seluas-luasnya untuk siswa, guru, dan staf yang memiliki keyakinan berbeda-beda. Hal ini juga bukti toleransi Yasarini dan SMA Pradita Dirgantara kepada setiap pemeluk agama.

Selain dibangun gereja, di atas lahan seluas 5 ribu meter persegi itu akan didirikan sebuah daycare untuk anak berusia 0-5 tahun. Gedung daycare nantinya juga memiliki fasilitas lengkap mulai dari ruang anak utama, perpustakaan, ruang budaya, rumah pohon, sampai area pelatihan tertib lalu lintas seluas 430 meter persegi.

Masih di area yang sama, akan didirikan juga area outbond seluas 200 meter persegi. Pembangunan daycare dengan berbagai itu menjadi kabar baik bagi para guru/staf SMA Pradita Dirgantara dan jajaran Skadik-401 yang saat ini memiliki anak kecil dan membutuhkan dukungan daycare.

Sementara itu, Direktur Pengembangan SMA Pradita Dirgantara, Dwi Agus Yuliantoro juga mengungkapkan terima kasih kepada Yasarini. Khususnya kepada Ketua Umum Yasarini, Nanny Hadi Tjahjanto yang dinilai terus memberikan dukungan kepada SMA Pradita Dirgantara.

"Kami, civitas academica sungguh mengucapkan terima kasih atas dukungan Ibu Ketua Umum yang selama ini tak pernah lelah memberikan support untuk SMA Pradita Dirgantara. Pembangunan gereja dan daycare ini bukti toleransi dan kasih sayang beliau ke semua pihak di sekolah ini," jelas Dwi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement