Senin 11 Oct 2021 17:35 WIB

Desa Mangunan Masuk Nominasi 50 Besar Desa Wisata Terbaik

Kesuksesan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan tidak lepas dari kebijakan pemda.

Red: Bilal Ramadhan
Warga berwisata di kawasan Hutan Pinussari Mangunan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (16/9). Sejak Selasa (14/9) Pinussari Mangunan sudah menerima wisatawan yang mampu menunjukkan tanda hijau dan kuning dari aplikasi peduli lindungi. Di samping itu juga tidak menerima kunjungan anak-anak dibawah 12 tahun. Kekuatan sinyal internet menjadi masalah di kawasan wisata ini. Beberapa pengunjung susah untuk mengakses dan memindai barcode aplikasi peduli lindungi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga berwisata di kawasan Hutan Pinussari Mangunan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (16/9). Sejak Selasa (14/9) Pinussari Mangunan sudah menerima wisatawan yang mampu menunjukkan tanda hijau dan kuning dari aplikasi peduli lindungi. Di samping itu juga tidak menerima kunjungan anak-anak dibawah 12 tahun. Kekuatan sinyal internet menjadi masalah di kawasan wisata ini. Beberapa pengunjung susah untuk mengakses dan memindai barcode aplikasi peduli lindungi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Desa Wisata Kaki Langit, Mangunan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masuk nominasi 50 besar dari 1.831 desa wisata yang mengikuti lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang diselenggarakan Kemenparekraf.

"Saya ucapkan selamat Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Kabupaten Bantul, sebagai 50 desa wisata terbaik," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga sesaat sebelum menandatangani prasasti di Desa Wisata Kaki Langit, Mangunan, Bantul.

Sandiaga mengatakan, salah satu yang menjadi kunci daripada kesuksesan desa wisata Kaki Langit adalah kemampuan dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat dengan membuka usaha jasa pariwisata dan ekonomi lainnya.

"Selain dari pada kemampuan kita untuk melibatkan masyarakat, juga ada 400 lebih usaha baru yang tumbuh sejak desa wisata ini berkegiatan, kalau dikali empat berarti ada 1.600 orang yang mendapatkan lapangan pekerjaan," katanya.

Menparekraf mengatakan, bahkan dengan adanya Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, pendapatan masyarakat dari belanja wisatawan yang dirasakan pelaku wisata seluruhnya di Desa Mangunan mencapai di atas Rp 3 miliar.

"Oleh karena itu tanpa berlama-lama saya tandatangani prasasti ini sebagai penanda kesuksesan dan prestasi yang sudah dicapai Desa Wisata Kaki Langit Mangunan," katanya.

Sandiaga mengatakan, kesuksesan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan juga tidak lepas dari kebijakan kepemimpinan pemerintah daerah yang telah memberdayakan masyarakat dan memberikan perhatian khusus terutama peningkatan sarana akses jalan menuju kawasan wisata.

"Yang saya lihat adalah kepemimpinan, kepemimpinan dari Ngarso Dalem (Gubernur DIY) yang memberdayakan masyarakat, dan membangun jalan yang kelasnya ini mungkin bisa dibilang salah satu jalan yang terbaik," katanya.

Menparekraf mengatakan, selanjutnya juga partisipasi masyarakat yang antusias dengan membuka usaha-usaha, seperti usaha mikro, yang akhirnya menggerakkan ekonomi masyarakat lokal, karena langsung merasakan dampak positif dari kegiatan pariwisata.

"Begitu ekonomi bergerak, maka desa wisata ini dirasakan memberikan manfaat, Dan manfaat ini menjadi sarana kita untuk meningkatkan lapangan kerja, penghasilan, dan kesejahteraan. Itu kunci dari kesuksesan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan," kata Sandiaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement