Selasa 12 Oct 2021 22:08 WIB

Penyintas Kanker Diminta tak Tunda Pengobatan dan Jaga Gizi

Protokol kesehatan rumah sakit ketat dalam mencegah Covid-19 untuk penyintas kanker.

Red: Israr Itah
Dokter Ety Mariatul Qiptiah (bawah) dari RSPAD Gatot Soebroto memberikan pemaparan dalam acara Temu Penyintas Kanker Payudara se-Indonesia akhir pekan lalu yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
Foto: DOK YKPI
Dokter Ety Mariatul Qiptiah (bawah) dari RSPAD Gatot Soebroto memberikan pemaparan dalam acara Temu Penyintas Kanker Payudara se-Indonesia akhir pekan lalu yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mengharapkan penyintas kanker untuk tidak menunda pengobatan pada masa pandemi Covid-19. Penyintas diharapkan terus berobat sesuai anjuran dokter dengan menerappkan protokol kesehatan ketat 6 M, yakni mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak, menghindari keramaian, menghindari makan bersama, dan mengurangi mobilitas.

“Jangan menunda tahapan pengobatan sesuai anjuran dokter walau saat ini kita masih dalam situasi pandemi Covid-19. Protokol kesehatan di rumah sakit sudah menyesuaikan dengan aturan yang berlaku, jadi jangan ragu untuk berobat ke rumah sakit,” ujar Ketua YKPI Linda Agum Gumelar dalam acara Temu Penyintas Kanker Payudara se- Indonesia yang kelima secara virtual, akhir pekan lalu.

Linda, dalam keterangan medianya, juga meminta penyintas kanker untuk melakukan vaksinasi Covid-19 terlebih dulu sebelum berkonsultasi dengan dokter yang menangani mereka. 

Temu penyintas kanker yang diselenggarakan YKPI pada akhir pekan lalu menyajikan materi edukasi 'Gizi Optimal dan Gaya Hidup Sehat bagi Penyintas Kanker Payudara'. Tema itu mengupas bagaimana strategi mengoptimalkan nutrisi dan hidup sehat untuk penyintas kanker payudara.

Tema itu dipilih karena disesuaikan dengan pentingnya nutrisi untuk kebutuhan para penyintas agar selalu memenuhi gizi optimal dan menjaga hidup sehat. Ahli gizi dari RSPAD Gatot Soebroto dokter Ety Mariatul Qiptiah MGizi mengatakan, pasien kanker perlu mempertahankan status nutrisi untuk menekan risiko timbulnya komorbid. 

Untuk itu mereka perlu meningkatkan asupan nutrisi padat kalori, memodifikasi makanan enteral standar, dan modifikasi dengan nutrian spesifik, yaitu omega 3 dan asam amino spesifik.

Selain itu, penyintas kanker perlu memperhatikan gizi seimbang, yaitu memakan aneka ragam makanan, memakan makanan untuk memenuhi kehidupan energi, memakan makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi, membatasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi, menggunakan garam beryodium, dan mengonsumsi makanan sumber zat besi.

Dr Ety mengingatkan, untuk mencegah kanker, kita harus menerapkan gaya hidup sehat dengan akronim CERDIK. Tahapannya, yakni cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin berolahraga/beraktifitas fisik, diet sehat dengan gizi seimbang, instirahat cukup, dan kelola stres.

Sementara pasien kanker harus PATUH, yaitu periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan beraktifitas fisik yang aman, dan hindari rokok dan zat karsinogenik yang lain.

Walaupun acara ini dilakukan secara virtual, tetapi animo para penyitas kanker payudara cukup banyak, sekitar 500 dari berbagai daerah di Indonesia mendaftar sebagai peserta. Acara ini dihadiri oleh para pembina, pengawas, pengurus, dan pilar pendukung YKPI. Juga dihadiri pengurus Persit Kartika Chandra Kirana [KCK] dari berbagai wilayah, termasuk Ketua Umum Persit KCK Ibu Hetty Andhika Perkasa. Sehingga seluruh peserta yang hadir dalam acara ini mencapai 1.000 peserta. Kegiatan ini dilaksanakan oleh YKPI atas kerja sama dengan Persit KCK dan RSPAD Gatot Soebroto serta dukungan dari berbagai pihak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement