Selasa 12 Oct 2021 22:22 WIB

Persi Apresiasi Upaya Pemkab Pangandaran Tangani Covid-19

Warga harus tetap waspada dengan konsisten menerapkan prokes

Rep: Bayu Adji P/ Red: Sandy Ferdiana
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata memimpin apel gelar pasukan Satpol PP Kabupaten Pangandaran, Jumat (8/10).
Foto: Dok Humas Pemkab Pangandaran
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata memimpin apel gelar pasukan Satpol PP Kabupaten Pangandaran, Jumat (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengapresiasi penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkab Pangandaran. Namun, Persi tetap mengingatkan warga Pangandaran untuk tidak eforia dengan melandainya kasus Covid-19.

Sekjen Persi Lia G Partakusuma mengatakan, Pemkab Pangandaran cukup bagus dalam menangani Covid-19. Namun, tutur dia, masyarakatnya harus tetap waspada dengan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

‘’Kami sarankan tidak ada eforia karena sudah vaksin dan angka kasus sudah rendah. Kita harus berkaca ke negata lain, yang sudah maju tetapi masih meningkat kasusnya,’’ kata dia kepada wartawan, Selasa (12/10).

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, secara umum angka kasus Covid-19 secara nasional sudah sangat jauh menurun. Hal itu otomatis membuat tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit menurun.

''Namun kita harus tetap melaksanakan PPKM dengan harapan mobolitas tetap terkendali. PPKM tidak boleh berhenti, meski positivity rate sudah di bawah lima persen. Karena virus itu masih ada di masyarakat,’’ kata dia.

Ia menjelaskan, PPKM merupakan instrumen yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Hasil dari PPKM sudah teruji, terbukti dengan menurunnya kasus Covid-19. Namun, menurut dia, masyarakat harus tetap menjaga dan mengawal penerapan PPKM. "Apa yang sudah kita capai tak boleh turun," kata dia.

Alexander menambahkan, pelonggaran PPKM akan tetap disesuaikan dengan pencapaian daerah dalam menangani pandemi Covid-19. Ada banyak faktor yang menjadi indikator agar daerah dapat mendapatkan relaksasi, seperti kasus harian, BOR, dan cakupan vaksinasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement