Rabu 13 Oct 2021 17:33 WIB

Imam Masjid di Ayub Ghoth Pakistan Ditembak, Ini Motifnya

Imam Masjid di Ayub Goth diduga bersengketa dengan pelaku penembakan

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Imam Masjid di Ayub Goth diduga bersengketa dengan pelaku penembakan. Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Imam Masjid di Ayub Goth diduga bersengketa dengan pelaku penembakan. Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD –  Seorang muadzin ditembak di dalam Masjid Jama Muhammadi di Ayub Goth ketika mengumandangkan adzan subuh. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/10) kemarin dan mengakibatkan muadzin meninggal dunia. 

"Wiyal Batt Khan (48), putra Alam Khan, sedang menyerukan salat Subuh ketika ditembak dua kali di dada dan punggung. Dia meninggal di tempat," kata Polisi Sohrab Goth dilansir dari The News, Rabu (13/10). 

Baca Juga

Putra korban, Ibrahim, mengatakan kepada polisi bahwa ayahnya pernah menjadi pemimpin sholat di Korps Perbatasan sebelum dia pensiun hampir 17 tahun yang lalu. Setelah pensiun Khan, keluarga datang ke Karachi dan menetap di kota tersebut.

Mereka berasal dari Kabupaten Karak (KPK) dan permusuhan lama di desa asal mereka telah berjalan selama 35 tahun terakhir. Ibrahim mengatakan dia akan mengungkapkan nama musuh mereka nanti.

Kasus penembakan ini telah didaftarkan di kepolisian setempat. Polisi masih melakukan penyelidikan kasus penembakan ini termasuk memeriksa keterangan putra korban.

"Bukti yang dikumpulkan dari TKP, pernyataan saksi mata dan fakta yang dibagikan oleh keluarga korban menunjukkan bahwa pembunuhan itu dimotivasi oleh beberapa permusuhan pribadi," kata seorang pejabat.

Menurut keterangan pejabat tadi, putra korban telah memberi tahu polisi bahwa keluarga tersebut berasal dari Distrik Karak di Khyber Pakhtunkhwa dan mereka menetap di sini di Karachi selama 17 tahun terakhir. 

“Perseteruan darah telah berlangsung dalam keluarga selama lebih dari 30 tahun dan keluarga memiliki alasan untuk percaya bahwa Wilayat Khan telah menjadi mangsa permusuhan yang sama,” kata pejabat itu.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement