Sabtu 16 Oct 2021 03:55 WIB

Yang Perlu Dilakukan Muslim Supaya Selamat Dunia Akhirat

Selamat dunia akhirat merupakan dambaan setiap Muslim

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Selamat dunia akhirat merupakan dambaan setiap Muslim. Ilustrasi ibadah
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Selamat dunia akhirat merupakan dambaan setiap Muslim. Ilustrasi ibadah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selamat di dunia dan selamat di akhirat tak bisa hanya menjadi impian belaka, perlu pemahaman dan juga sikap dalam proses yang harus dijalani manusia.

Dilansir di El-Balad, Jumat (15/10), mantan Mufti Agung Mesir, Syekh Ali Jumah, menjelaskan tentang cara yang perlu dilakukan umat Islam agar selamat dunia akhirat. 

Baca Juga

Dia menyebut bahwa di zaman sekarang yang paling berbahaya dan merusak  adalah membincang tentang agama dan Allah tanpa pengetahuan yang matang. Atau dikatakan bahwa orang yang bukan ahlinya berbicara dan mengeluarkan fatwa terkait agama.

Oleh karena itu, kata dia, seseorang juga perlu memahami tentang istilah “lihatlah perkataannya, jangan lihat dari ketakwaannya”. Padahal dalam istilah ini terdapat perbedaan antara ilmu agama dengan religiusitas praktis, dan bahwa ilmu agama adalah ilmu seperti semua ilmu lainnya dengan prinsip-prinsip dan aturan yang sama.

Menurut Syekh Ali Jumah, ilmu agama merupakan ilmu yang membutuhkan pilar-pilar proses pendidikan yang ditempuh oleh beberapa kalangan. 

Antara lain mahasiswa, profesor, hingga hadirnya suasana ilmiah dan akademik. Dijelaskan pula bahwa cara belajar memiliki derajat yang berbeda-beda, seperti derajat pendidikan umum, kemudian pendidikan universitas, dan kemudian studi pascasarjana dengan derajat yang berbeda-beda, dan juga memiliki metode yang berbeda untuk menguasainya. 

Beberapa di antaranya terdapat yang teoritis, beberapa di antaranya yang praktis, dan beberapa di antaranya adalah kehidupan dan pekerjaan yang aplikatif.

Syekh Ali Jumah menyatakan bahwa manusia dapat melihat semua makna tersebut di setiap bidang. Dan dapat dimungkinkan bidang yang paling dekat dengan yang diterapkan pada ilmu agama adalah bidang kedokteran atau ilmu kedokteran. 

Semua itu berbeda dengan hak orang untuk menjaga kesehatannya dan untuk mencegah dan mengobati penyakit, dan prinsip hidup sehat yang diinginkan setiap orang, melainkan dari haknya, seperti halnya ilmu agama berbeda dari yang lain.

Dia menekankan bahwa terlepas dari kejelasan perbedaan antara ilmu agama dengan religiusitas, atau ilmu kedokteran dengan pemeliharaan kesehatan masyarakat, perbedaan ini tidak diakui di sebagian besar budaya umat manusia.

Di pengujung pernyataannya, Syekh Ali Jumah mengingatkan pula agar selamat dunia akhirat agar seseorang menjaga lisan dan menahan diri dari yang batil.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement