Sabtu 16 Oct 2021 09:58 WIB

Rusia Klaim Pukul Mundur Kapal Perusak AS di Laut Jepang

Rusia mengeklaim AS berupaya untuk menyusup ke perairan teritorialnya

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Parade kapal perang Rusia di St. Petersburg. Rusia mengeklaim AS berupaya untuk menyusup ke perairan teritorialnya.
Foto: AP/Anton Vaganov/Reuters Pool
Parade kapal perang Rusia di St. Petersburg. Rusia mengeklaim AS berupaya untuk menyusup ke perairan teritorialnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Menteri Pertahanan Rusia mengatakan kapal perang Rusia berhasil mencegah kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Laut Jepang, Jumat (15/10) waktu setempat. Rusia mengeklaim AS berupaya untuk menyusup ke perairan teritorialnya.

Namun beberapa jam kemudian Komando Indo-Pasifik AS menuding klaim Rusia palsu dan menyatakan interaksi antarkapal tersebut aman dan profesional. Insiden itu terjadi ketika Rusia dan China melakukan latihan angkatan laut bersama di wilayah perairan tersebut.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal perusak angkatan laut Rusia, Admiral Tributs, mendekati kapal perusak AS USS Chafee untuk mengusirnya dari daerah dekat perairan Rusia. Wilayah perairan itu dinyatakan terlarang karena latihan meriam di sana merupakan bagian dari manuver Rusia-China.

Kementerian Pertahanan menyebut kapal Rusia mendekati kapal perang AS setelah kapal AS mengabaikan peringatan berulang untuk meninggalkan daerah di Teluk Peter the Great. Kementerian Pertahanan Rusia menuduh setelah melakukan upaya untuk melintasi perbatasan laut Rusia, kapal perang AS mengubah arah ketika dua kapal hanya berjarak 60 meter dari satu sama lain dan melesat pergi.

Rusia menyebut manuver kapal perusak AS sebagai pelanggaran kasar terhadap peraturan internasional tentang mencegah tabrakan kapal. Insiden ini juga dikatakan melanggar perjanjian 1972 antara Moskow dan Washington tentang mencegah insiden udara dan laut. Rusia pun memanggil atase militer AS untuk memprotes tindakan yang tidak profesional ini.

Pensiunan Laksamana Viktor Kravchenko, mantan kepala staf angkatan laut Rusia, mengatakan insiden pada Jumat itu bisa memiliki konsekuensi yang serius. "Amerika tampaknya ingin menguji kekuatan kami," katanya menurut kantor berita Interfax.

Manuver kapal perang Rusia selama insiden Jumat ini dinilai memicu kesiapan Moskow untuk meningkatkan pertaruhan guna mencegah gangguan serupa di masa mendatang. Pertemuan kapal perusak kedua negara juga menghidupkan kembali memori akan insiden Perang Dingin ketika sebuah fregat Soviet menabrak kapal penjelajah AS USS Yorktown di Laut Hitam pada 1988.

Rusia, AS, dan sekutu NATO-nya kerap saling tuduh melakukan manuver berbahaya dan provokatif di laut dan udara. Ini dikarenakan hubungan Rusia-Barat telah dilanda aneksasi Moskow atas Krimea, tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilu, serangan peretasan, serta ketegangan lainnya.

Pada Juni tahun ini, Rusia mengatakan salah satu kapal perangnya melepaskan tembakan peringatan dan sebuah pesawat tempur menjatuhkan bom di jalur kapal perusak Inggris Defender untuk mengusirnya dari perairan Laut Hitam di dekat kota Sevastopol di Krimea. Inggris membantah insiden ini dan bersikeras kapalnya tidak ditembaki. Menurut pemerintah Inggris kapalnya sedang berlayar di perairan Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement