Rabu 20 Oct 2021 14:46 WIB

Kebun Binatang Surabaya Tambah Kuota Kunjungan Wisatawan

Saat ini, kuota wisatawan ditambah menjadi 75 persen dari sebelumnya 25 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Warga bersepeda mengunjungi Kebun Binatang Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/10). Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) menambah kuota kunjungan wisatawan seiring turunnya status PPKM Surabaya ke level 1.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Warga bersepeda mengunjungi Kebun Binatang Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/10). Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) menambah kuota kunjungan wisatawan seiring turunnya status PPKM Surabaya ke level 1.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) menambah kuota kunjungan wisatawan seiring turunnya status PPKM Surabaya ke level 1. Humas PDTS KBS, Agus Supangkat memastikan, mestipun dilakukan penambahan kuota wisatawan, namun penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat.

Sebelumnya, kuota wisatawan yang berkunjung ke KBS dibatasi hanya 25 persen, atau sekitar 2.000 kunjungan setiap harinya. "Sekarang jadi 75 persen (6.000 wisatawan) dari kapasitas normal," ujarnya dikonfirmasi Rabu (20/10).

Meski ditambah, kata Agus, antusiasme wisatawan mengunjungi KBS terbilang masih sedikit. Misalnya pada momen libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, pengunjung yang datang tidak sampai 50 persen dari kapasitas normal. "Masih agak landai, sampai jam (11.00 WIB) ini 1.500-an (kunjungan)" ujarnya.

Agus Supangkat mengatakan, bagi wisatawan yang akan ke KBS, bisa membeli tiket secara daring maupun luring. Dalam upaya mengantisipasi penumpukan pembeli tiket, PDTS KBS melayani pembayaran cashless atau nontunai. "Kami sudah ada QRIS, penbayaran bisa lewat GoPay, OVO atau QRIS bank," kata Agus.

Agus mengingatkan seluruh wisatawan yang berkunjung untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker dan menyiapkan aplikasi PeduliLindungi atau bukti sudah divaksinasi Covid-19. Ia mengatakan, bagi wisatawan di bawah 12 tahun diperbolehkan masuk meski belum vaksin. Asalkan orang tua yang mendampingi harus sudah divaksinasi.

"Jadi nanti orang tuanya saja yang scan PeduliLindungi, harus sudah vaksin," ujarnya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَسْتُمْ عَلٰى شَيْءٍ حَتّٰى تُقِيْمُوا التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗوَلَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ مَّآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَّكُفْرًاۚ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.” Dan apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu pasti akan membuat banyak di antara mereka lebih durhaka dan lebih ingkar, maka janganlah engkau berputus asa terhadap orang-orang kafir itu.

(QS. Al-Ma'idah ayat 68)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement