Rabu 20 Oct 2021 20:18 WIB

Penyelam Temukan Pedang yang Dipakai Saat Perang Salib

Pedang berusia 900 tahun itu ditekukan di pantai Israel.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana perang salib memperebutkan Yerusalem.
Foto: wikipedia
Suasana perang salib memperebutkan Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang penyelam di pantai Israel bernama Sholomi Katzin menemukan pedang tentara salib berusia 900 tahun. Penyelam itu membawa pedang itu kembali ke pantai lantaran khawatir temuan itu akan terkubur. Dia kemudian memberikannya kepada inspektur Unit Pencegahan Perampokan Distrik Utara Otoritas Barang Antik Israel.

"Itu ditemukan bertatahkan organisme laut tetapi tampaknya terbuat dari besi. Sangat menyenangkan untuk menemukan objek pribadi seperti itu, membawa Anda 900 tahun yang lalu ke era yang berbeda, dengan ksatria, baju besi dan pedang," kata pihak Inspektur di Unit Pencegahan Perampokan Otoritas, Nir Distelfeld dikutip dari foxnews, Rabu (20/10).

Baca Juga

Daerah di mana pedang itu ditemukan dilaporkan menyediakan tempat berlindung bagi kapal-kapal kuno dan merupakan asal dari banyak harta arkeologi yang berusia ribuan tahun.

Sementara itu, Direktur Unit Arkeologi Kelautan Otoritas Barang Antik Israel Kobi Sharvit mengatakan penemuan arkeologi di situs menunjukkan itu berfungsi sebagai jangkar alami kecil sementara untuk kapal yang mencari perlindungan. 

"Identifikasi berbagai temuan menunjukkan bahwa jangkar digunakan pada zaman perunggu akhir, 4.000 tahun yang lalu. Penemuan baru-baru ini dari  pedang menunjukkan kalau teluk alami juga digunakan pada periode tentara salib sekitar 900 tahun yang lalu," kata dia.

Diketahui, Perang Salib berlangsung dari akhir abad ke-11 hingga akhir abad ke-13. Pedang bertatahkan cangkang akan dibersihkan dan dianalisis lebih lanjut. Penyelam Katzkin dianugerahi sertifikat penghargaan untuk kewarganegaraan yang baik. Hukum Israel mengharuskan setiap artefak yang ditemukan dikembalikan ke negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement