Kamis 21 Oct 2021 20:30 WIB

Presdir BCA: Sulit Perkirakan Pertumbuhan Transaksi Digital

September 2021, BCA meningkatkan modal anak perusahaan Bank Digital BCA Rp 4 triliun

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan, transaksi perbankan melalui digital mengalami kenaikan luar biasa. Maka menurutnya, sulit memprediksi angka kenaikan transaksi digital ke depannya.
Foto: istimewa
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan, transaksi perbankan melalui digital mengalami kenaikan luar biasa. Maka menurutnya, sulit memprediksi angka kenaikan transaksi digital ke depannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan, transaksi perbankan melalui digital mengalami kenaikan luar biasa. Maka menurutnya, sulit memprediksi angka kenaikan transaksi digital ke depannya.

"Dibandingkan September tahun lalu, sampai September 2021 hide transaction digital naik 89 persen year on year (yoy). Jadi saya nyerah kalau harus proyeksi, yang ada saja bikin kaget-kaget, digital susah dibikin proyeksi," ujar Jahja dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/10)

Ia menyebutkan kenaikan tinggi pada hide transaction di antaranya dari komoditas, peer to peer lending, serta transaksi crypto. "Kalau dilihat, eskalasi kenaikan luar biasa ke depan," ujar dia.

BCA memiliki beberapa inovasi digital, setelah aplikasi myBCA dan bank digital “blu”, BCA kembali meluncurkan aplikasi haloBCA dan merchantBCA pada Juli 2021. Aplikasi haloBCA mengintegrasikan seluruh channel contact center, memungkinkan nasabah menghubungi Halo BCA tanpa menggunakan pulsa, e-mail, chat, dan media sosial. 

Sementara, Aplikasi merchantBCA merupakan solusi digital bagi pelaku usaha untuk mengelola bisnis dan meningkatkan kelancaran usaha. Melalui aplikasi ini, nasabah merchant BCA dapat mengajukan permohonan EDC, penyediaan QRIS secara 24 jam, monitor transaksi EDC dan QRIS melalui dashboard, dan mengunduh daftar transaksi historis. 

Sebagai informasi, pada September 2021, BCA meningkatkan modal anak perusahaan Bank Digital BCA sebesar Rp 2,7 triliun menjadi Rp 4 triliun. Maka diharapkan Bank Digital BCA senantiasa berinovasi memenuhi beragam kebutuhan nasabah serta memperluas ekosistem digital yang dimiliki. 

Meski begitu, Jahja menilai keberadaan kantor cabang tetap dibutuhkan. "Buka akun bisa secara online, misal yang buka akun lewat online ada 12 ribu, tapi di cabang tetap ada yang datang buka akun sebanyak 8 ribu sampai 10 ribu," tuturnya.

Beberapa orang, lanjut dia, masih datang ke cabang untuk cek giro, kliring, kredit uang valas, serta lainnya. Jadi walau persentase transaksi di cabang hanya 0,5 persen, namun kata Jahja, jumlah volumenya bisa mencapai 30 sampai 40 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement