Senin 25 Oct 2021 15:29 WIB

Pembangunan Jalur Pedestrian di Bogor Meleset dari Target

Pembangunan yang menelan anggaran Rp 5,4 miliar seharusnya selesai 18 Desember 2021

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah membangun jalur pedestrian dan jalur sepeda di sepanjang Jalan Ir. H. Juanda, yang terbentang dari Mall BTM Bogor hingga SMAN 1 Bogor. Pembangunan yang ditargetkan selesai pada Desember tahun ini, mengalami minus 5 persen deviasi dari target yang diharapkan.
Foto: istimewa
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah membangun jalur pedestrian dan jalur sepeda di sepanjang Jalan Ir. H. Juanda, yang terbentang dari Mall BTM Bogor hingga SMAN 1 Bogor. Pembangunan yang ditargetkan selesai pada Desember tahun ini, mengalami minus 5 persen deviasi dari target yang diharapkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah membangun jalur pedestrian dan jalur sepeda di sepanjang Jalan Ir. H. Juanda, yang terbentang dari Mall BTM Bogor hingga SMAN 1 Bogor. Pembangunan yang ditargetkan selesai pada Desember tahun ini, mengalami minus 5 persen deviasi dari target yang diharapkan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi ketika ditemui di lokasi pembangunan. Hingga saat ini, kata dia, capaian pembangunan jalur pedestrian mencapai 20 persen.“Jadi ada deviasi sekitar 5 persen. Ini mudah mudahan dengan starting awal sudah cuku. Memang berat starting awal, kita akan kejar untuk bisa finishing-nya. Insyaallah terkejar,” ujar Chusnul kepada Republika, Senin (25/10).

Chusnul menyebutkan, pembangunan yang menelan anggaran sebesar Rp 5,4 miliar dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tersebut, ditargetkan bisa selesai dalam kurun waktu 90 hari kerja. Atau mesti selesai pada 18 Desember 2021 mendatang.

Dalam pelaksanaannya, Chusnul mengaku mengalami beberapa kendala. Di antaranya, sosialisasi kepada gedung perkantoran di sepanjang jalan yang akan dibangun jalur pedestrian. Setelah dilaksanakan sosialisasi, baru kontraktor bisa melaksanakan pembangunan.“Artinya setelah kita sepakati dengan beberapa kantor yang sudah mengikuti dengan rencana kita, dan mereka ada permintaan kita akomodasi. Jadi begitu sudah beres, kita langsung jalan. Itu yang menyebabkan kita juga ada deviasi dari minus yang tadi,” jelasnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto turut menyoroti adanya deviasi minus 5 persen dari pembangunan jalur pedestrian tersebut. Dia pun menegaskan agar pembangunan ini segera dikenar dan dikebut.

“Saya titip hari ini pengerjaannya deviasi minus 5 persen, kita titip untuk dikejar dikebut. Saya tidak mau ada yang minus, semua harus positif. Semua harus sesuai dengan jadwal. Tapi dengan kualitas yang terjaga,” kata Bima Arya.

Di samping itu, dia menegaskan, kualitas dari jalur pedestrian tersebut agar dijaga. “Saya titip tadi jangan sampai ini ambles. Karena pedestrian di mana mana kalau pengerasan tidak cukup maksimal, maka akan ambles turun ke bawah,” imbuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement