Selasa 26 Oct 2021 22:22 WIB

Jokowi Dorong Kemitraan ASEAN-Republik Korea

ASEAN dan Republik Korea memiliki potensi di sektor ekonomi hijau dan ekonomi digital

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di KTT ASEAN ke-38 dan ke-39 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/10).
Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di KTT ASEAN ke-38 dan ke-39 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ASEAN dan Republik Korea memiliki potensi di sektor ekonomi hijau dan ekonomi digital yang sangat besar. Karena itu, ia mendorong dilakukannya kemitraan ASEAN-Republik Korea dengan memanfaatkan potensi di kedua sektor tersebut untuk kesejahteraan rakyat dan dunia.

Hal ini disampaikan Presiden saat menghadiri KTT ke-22 ASEAN-Republik Korea secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/10). "Saya berpandangan kemitraan ini harus fokus pada ekonomi masa depan yaitu digital dan sustainable green economy. Potensi sektor ekonomi digital dan ekonomi hijau sangat besar," ujar Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana.

Baca Juga

Presiden menyampaikan, potensi ekonomi digital ASEAN diperkirakan mencapai 200 miliar dollar AS pada 2025 mendatang, sedangkan peluang ekonomi hijau di kawasan Asia Tenggara mencapai 1 miliar dollar AS pada 2030.

"Di sisi lain, proyek The Korean Deal yang meliputi digital dan green economy bernilai 144 miliar dollar AS hingga tahun 2025. Potensi pasar digital di Korea diperkirakan dapat mencapai 236 miliar dollar AS sampai dengan 2030 dan berkontribusi 13 persen pada PDB," ucapnya.

Selain itu, Jokowi juga mengajak ASEAN dan Republik Korea untuk fokus pada dukungan pembuatan kebijakan yang kondusif bagi pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi digital, pembentukan ekosistem yang baik, ekspansi investasi pada kedua sektor industri, serta dukungan alih teknologi, riset dan pengembangan di kedua sektor.

Presiden pun berharap kemitraan ASEAN dan Republik Korea akan semakin memperkuat kerja sama yang konkret di sejumlah bidang, mulai dari infrastruktur dan industri hijau; energi bersih, baru terbarukan dan efisiensi energi; mobil listrik; serta digitalisasi ekonomi termasuk UMKM dan layanan kesehatan.

"Kerja sama ini akan menunjukkan bahwa aksi dekarbonisasi dapat berjalan bersama dengan pembangunan ekonomi. Paradigma win-win bukan zero-sum," ujarnya.

Menurut Jokowi, kemitraan ASEAN dan Republik Korea ini akan mempercepat pemulihan ekonomi dan juga menjaga keberlangsungan bumi bagi generasi penerus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement