Kamis 28 Oct 2021 02:39 WIB

Produktivitas Melon dan Semangka Naik dengan Program Makmur

Produktivitas dua komoditas hortikultura tersebut mencapai 120 persen per hektare.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Direksi Pupuk Kaltim melakukan panen raya di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (26/10).
Foto: Pupuk Kaltim
Direksi Pupuk Kaltim melakukan panen raya di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT PT Pupuk Kalimantan Timur atau PKT terus meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat melalui program Makmur, khususnya untuk komoditas melon dan semangka di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.  Produktivitas dua komoditas hortikultura tersebut mencapai 120 persen per hektare untuk satu kali masa panen.

Keberhasilan itu ditandai panen raya oleh jajaran direksi dan manajemen PKT bersama Pemerintah Kecamatan Marangkayu pada Selasa (26/10). Pemilik lahan binaan Program Makmur PKT Rudi Prambudi mengatakan rata-rata produktivitas melon dan semangka mencapai 40 ton hingga 50 ton per hektare, dari sebelumnya 30 ton per hektare, dengan total lahan garapan seluas lima hektare. 

"Program ini menggunakan pupuk nonsubsidi NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert," ujar Rudi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/10).

Rudi menyampaikan total petani binaan yang terlibat sebanyak 30 orang dari masyarakat sekitar, tergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya. Kata Rudi, anggota kelompok didominasi petani milenial dengan tingkat produktivitas yang tinggi dan hasilnya telah menunjukkan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani setempat. Hal itu dibarengi dengan meningkatnya jumlah petani binaan yang bergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya dengan pendampingan berkala PKT untuk penguatan kapasitas anggota kelompok. 

"PKT sangat banyak membantu kami. Baru-baru ini petani-petani kami diberikan pelatihan. Kami merasa sangat diperhatikan dan dibantu untuk meningkatkan kapasitas kami," ungkap Rudi. 

Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman mengatakan selain mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk subsidi, program makmur ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian masyarakat, yang dibarengi kesejahteraan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional. 

Qomaruzzaman menilai program ini juga merupakan upaya PKT mengajak generasi muda untuk kembali bertani dan mengembangkan potensi pertanian di Indonesia. Pada program ini, lanjut Qomaruzzaman, para petani difasilitasi untuk mendapatkan permodalan hingga bibit dengan berbagai kemudahan, termasuk kepastian pembeli hasil pertanian secara berkesinambungan 

"Realisasi program ini pun mencapai 13 ribu hektare lebih dalam setahun terakhir dan akan terus kita perluas ke depannya," ujar Qomaruzzaman. 

Pupuk Kaltim, ucap Qomaruzzaman, menargetkan pengembangan lahan potensial di Marangkayu dan Kutai Kartanegara secara umum diikuti peningkatan jumlah petani penggarap lahan pada berbagai komoditas secara signifikan. 

Qomaruzzaman menyebut hal ini merupakan  kesinambungan upaya PKT dalam mendorong produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat pada program Makmur yang telah menunjukkan keberhasilan di berbagai wilayah tanggungjawab perusahaan. 

"Produktivitas pertanian Kaltim harus kita kembangkan secara optimal karena potensinya sangat besar. Ini menjadi concern PKT agar manfaat program makmur benar-benar dirasakan para petani kita," tambah Qomaruzzaman.

Camat Marangkayu Rekson Simanjutak menyambut optimistis langkah PKT dalam mengembangkan potensi pertanian dan produktivitas lahan masyarakat melalui program Makmur yang dinilai sejalan dengan upaya Pemkab Kukar untuk perluasan lahan dan komoditas pertanian, yang diikuti peningkatan produktivitas petani dengan target pasar yang jelas. 

"Keterlibatan PKT melalui program Makmur telah kita buktikan hasilnya. Selain panen meningkat, petani juga dimudahkan untuk mendapatkan akses pertanian seperti pupuk, modal hingga bibit. Jadi tidak ada lagi kekhawatiran petani untuk memaksimalkan potensi pertanian," ucap Rekson. 

Rekson mendorong pengembangan program Makmur terlaksana berkesinambungan di Marangkayu karena wilayah ini juga menjadi salah satu konsen Pemkab Kukar untuk perluasan lahan serta mengoptimalkan potensi pertanian di berbagai komoditas.  

Terlebih pembinaan PKT tak hanya memberikan kemudahan akses pertanian, tapi juga pendampingan menyeluruh melalui berbagai pelatihan dan penguatan kapasitas kelompok binaan. 

"Kami sangat mendukung program Makmur dari PKT dan berharap program ini bisa terus dikembangkan agar kesejahteraan petani Marangkayu lebih dirasakan secara merata," tambah Rekson.  

Pada kesempatan tersebut, PKT turut memberikan bantuan berupa pendanaan UMK pertanian senilai Rp 220 Juta dan satu unit hand traktor bagi Kelompok Tani Harapan Jaya agar produktivitas para petani lebih meningkat dan produktivitas pengolahan lahan digarap secara optimal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement