Kamis 28 Oct 2021 13:53 WIB

Tiga Pekan Tragedi Gorong-Gorong, Polisi: Masih Penyelidikan

Lima orang tewas di gorong-gorong di kawasan Taman Royal, Kota Tangerang.

Rep: Eva Rianti / Red: Mas Alamil Huda
Warga melihat tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya lima orang pekerja jaringan pipa milik PT Telkom di Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (7/9/2021). Sebanyak lima orang pekerja PT Telkom meninggal dunia saat melakukan perawatan dan perbaikan kabel bawah tanah yang diduga disebabkan menghirup gas beracun dari dalam gorong-gorong.
Foto: Antara/Dimas
Warga melihat tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya lima orang pekerja jaringan pipa milik PT Telkom di Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (7/9/2021). Sebanyak lima orang pekerja PT Telkom meninggal dunia saat melakukan perawatan dan perbaikan kabel bawah tanah yang diduga disebabkan menghirup gas beracun dari dalam gorong-gorong.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kasus tewasnya lima orang di dalam gorong-gorong di kawasan Taman Royal, Jalan Permata Raya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, telah bergulir selama tiga pekan sejak terjadi pada Kamis (7/10). Polisi mengatakan, saat ini tim masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. 

"Kita masih sedang melaksanakan penyelidikan," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu De Fatima saat ditemui di Cibodas, Tangerang, Kamis (28/10).

Deonijiu mengatakan, hingga saat ini hasil pemeriksaan yang dilakukan tim pusat laboratorium forensik (puslabfor) Mabes Polri terkait temuan sementara gas berbahaya dari lokasi gorong-gorong belum keluar. "Hasilnya belum (keluar). Kan masih dalam proses," tuturnya. 

Dia menerangkan, untuk mendalami kasus tersebut, saat ini pihaknya masih menyelidiki sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Deonijiu menyebut telah memeriksa sebanyak enam saksi. "Ada enam (saksi). Dari masyarakat sama yang bekerja," kata dia. 

Pernyataan itu berbeda dari sebelumnya yang mana Deonijiu menyebut bahwa polisi memeriksa sebanyak 10 saksi. Namun, saat dikonfirmasi, dia tidak memberikan keterangan terkait hal itu kepada awak media. 

Sebagaimana diketahui, insiden tewasnya lima orang meliputi tiga orang pekerja dan dua orang warga di gorong-gorong yang berada di kawasan Cipondoh terjadi pada Kamis (7/10) siang. Sebelumnya, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu De Fatima mengatakan pihaknya memeriksa sebanyak 10 saksi terkait insiden itu untuk menelisik pihak yang bertanggung jawab atas insiden nahas tersebut.

“Yang dari pihak Telkom sampai saat ini sudah kurang lebih 10 orang yang dimintai keterangan, kemudian dari masyarakat setempat juga dari pihak keluarga,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu De Fatima melalui pesan suara, Senin (11/10). 

Sementara itu, tim Puslabfor Mabes Polri melakukan pemeriksaan ke lokasi gorong-gorong, Jumat (8/10), dan menyampaikan hasil sementara bahwa ditemukan gas berbahaya dari dalam gorong-gorong. 

“Kami bersama tim Puslabfor ke TKP memeriksa TKP, dan sementara hasil yang ditemukan adalah ditemukan gas yang berbahaya,” kata Kasubbid Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri Kompol Faizal Rachmad kepada wartawan di Kota Tangerang, Jumat.

Dari hasil temuan sementara itu, Faizal menyebut gas tersebut dinilai memang berbahaya bagi manusia. Gas itu diketahui bercampur dengan air yang ada di dalam gorong-gorong. Namun, dia belum bisa memastikan jenis gas yang dimaksud.

Tim Puslabfor mengambil sampel air dan udara untuk melakukan pendeteksian. Sejumlah alat digunakan untuk memeriksa adanya kandungan gas tertentu di dalam gorong-gorong tersebut. "Jenis gasnya belum tahu, kami nanti periksa di laboratorium. Iya, membahayakan manusia,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement