Sabtu 30 Oct 2021 14:05 WIB

Pelaku Kejahatan Siber Manfaatkan Popularitas Squid Game

Penipuan dan malware mencatut nama Squid Game bermunculan sebulan terakhir.

Red: Ratna Puspita
Squid Game.
Foto: heaver of horror
Squid Game.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan lusinan penipuan dan malware yang mencatut nama "Squid Game" di dunia mata sekitar sebulan belakangan ini. Pelaku kejahatan siber tidak mau ketinggalan memanfaatkan popularitas serial asal Korea Selatan ini untuk menebarkan ancaman. 

Kaspersky, dikutip dari siaran pers, Sabtu (30/10), menemukan penyebaran adware, Trojan dan penipuan yang menggunakan nama "Squid Game". Salah satu modus yang mereka temukan, korban diberikan versi animasi game tersebut. 

Baca Juga

Secara bersamaan, penjahat meluncurkan Trojan untuk mencuri data dari peramban pengguna dan mengirim kembali ke server penyerang. Pada perangkat korban, terdapat sebuah pintasan atau shortcut dalam sebuah folder, yang bisa digunakan untuk meluncurkan Trojan. 

Malware ini didistribusikan lewat toko aplikasi tidak resmi.Penjahat siber juga memanfaatkan "Squid Game" untuk perayaan Halloween, Kaspersky menemukan banyak toko palsu yang menjual kostum serial tersebut.

Penjahat mengaku sebagai toko resmi pernak-pernik "Squid Games". Jika berbelanja di sana, korban berisiko kehilangan uang dan data pribadi seperti alamat email, alamat tempat tinggal dan rincian kartu perbankan.

Selain malware dan toko palsu, Kaspersky juga menemukan laman bermain "Squid Game" versi online dengan janji hadia 100 Binance coin. Jika memainkan game tersebut, alih-alih mendapat hadiah, korban secara tidak sadar akan mengunduh malware dan kehilangan data mereka.

Agar tidak terjebak "Squid Game" palsu ini, pengguna internet disarankan hanya mengakses serial tersebut dari situs resmi dan selalu cek berkas yang diunduh tidak memiliki ekstensi .exe atau .msi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement