Sabtu 30 Oct 2021 22:39 WIB

Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Naik Jadi 104 Orang

Kasus aktif Covid-19 pada Sabtu (30/10) lebih mendominasi daripada pasien sembuh.

Red: Andri Saubani
Warga mengikuti vaksinasi Covid-19 di Pasar Seni Gabusan, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga mengikuti vaksinasi Covid-19 di Pasar Seni Gabusan, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kasus aktif Covid-19 atau pasien yang masih menjalani isolasi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), naik menjadi 104 orang menyusul penambahan kasus baru dalam sehari. Kasus aktif Covid-19 pada Sabtu (30/10) lebih mendominasi daripada pasien konfirmasi yang sembuh.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bantul di Bantul, Sabtu, kasus konfirmasi Covid-19 bertambah 16 orang, sementara kasus konfirmasi sembuh delapan orang, kemudian kasus konfirmasi meninggal nol orang atau tidak ada penambahan data. Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif di Bantul secara kumulatif sampai hari ini sebanyak 57 ribu orang, dengan angka kesembuhan berjumlah 55.330 orang, kemudian kasus kematian karena virus corona totalnya 1.566 orang.

Baca Juga

Dengan demikian, jumlah kasus aktif Covid-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per hari Sabtu (30/10) berjumlah 104 orang, naik delapan orang dibanding data sebelumnya (Jumat, 29/10) tercatat 96 orang. Dari total 104 kasus aktif Covid-19 itu, dilihat dari domisili pasien tersebar di 14 dari total 17 kecamatan se-Bantul, terbanyak dari Sedayu 24 orang, sementara terendah dari Dlingo, Jetis, Bambanglipuro, Pundong, dan Sanden masing-masing satu orang.

Disebutkan pula, ada tiga kecamatan di Bantul yang statusnya zona hijau atau nol kasus aktif Covid-19 karena pasien konfirmasi yang isolasi sudah sembuh, yaitu Pleret, Imogiri, dan Pandak. Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, agar penularan Covid-19 dapat semakin terkendali, pemkab terus mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Dan juga disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement