Dunia Digital Bawa UMKM Indonesia Menuju Pasar Global

Rep: My39/ Red: Fernan Rahadi

Acara virtual Obrolan UMKM Hebat, Ahad (31/10).
Acara virtual Obrolan UMKM Hebat, Ahad (31/10). | Foto: Tangkapan layar Zoom

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- UMKM di Indonesia dinilai menjadi penyelamat bagi  krisis ekonomi yang dialami bangsa. Hal itu disebabkan, 99 persen usaha yang berkembang di Indonesia dikuasai oleh pelaku UMKM. Hal tersebut menyebabkan persaingan usaha semakin ketat. Sehingga para pelaku dituntut untuk terus berinovasi agar dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Sayangnya, baru 21 persen pelaku UMKM yang menggunakan media digital untuk mengembangkan usahanya. Padahal, digitalisasi dinilai mampu membawa UMKM Indonesia bersaing di dunia global.

Oleh karena itu, Yayasan Kagama Bakti Nusantara (YKBN) berupaya membantu para pelaku UMKM untuk membangun ekspansi ke pasar dunia melalui program "UMKM Hebat".

"YKBN memang memiliki mimpi besar untuk menjadikan UMKM Hebat ini sebagai suatu ekosistem yang mendukung munculnya UMKM hebat Indonesia ke dunia global," ujar Pembina YKBN, Ahmad Yuniarto saat memberi sambutan pada acara virtual "Obrolan UMKM Hebat: Media Digital untuk Keuntungan Maksimal", Ahad (31/10) yang juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo.

Ekosistem baru tersebut berkenaan dengan pemanfaatan teknologi digital sebagai media untuk mengembangkan daerah pemasaran UMKM. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital ini diharapkan dapat meningkatkan kelas pelaku UMKM, yang tadinya mikro bisa naik level menjadi medium atau makro.

"Dengan begitu, serapan tenaga kerja akan semakin melambung. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pun turut meningkat. Hal-hal semacam ini yang harus terus kita tingkatkan," tutur Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Panut Mulyono, yang juga hadir dalam acara tersebut.

Tentu saja hal tersebut tak dapat terjadi secara instan. Pelatihan-pelatihan dinilai penting untuk meningkatkan usaha UMKM. Tak hanya itu, Panut menyampaikan bahwa literasi masyarakat terkait pemanfatan teknologi digital dan perluasan serta percepatan infrastruktur jaringan pun perlu untuk ditingkatkan.

Dengan begitu, perkembangan pasar tersebut menuntut para pelaku UMKM tak hanya mempunyai modal usaha, akan tetapi dituntut memiliki soft skills dan karakter, tak terkecuali adalah kemampuan memanfaatkan teknologi, misalnya media sosial.

"Media sosial itu ibarat pedang bagi pelaku usaha. Jadi, jika pedang itu dipegang oleh orang yang memiliki soft skills dan kemampuan tentu akan sangat berguna. Namun, hal itu kurang lengkap tanpa adanya karakter yang baik. Sebab, ia akan memanajemen pedang tersebut dengan salah kaprah," kata Panut.

Oleh karena itu, persoalan tersebut penting untuk dimiliki dan dipelajari para pelaku UMKM. Tak hanya itu, jiwa kepemimpinan (leadership) juga harus tertanam pada diri seorang pengusaha. Pasalnya, seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki jiwa besar dan mau belajar kepada siapa saja.

"Kita sebagai owner memang memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk memulai bisnis. Namun, sebenarnya tidak semua hal kita pahami. Karena itulah kita juga harus terbuka dan mau belajar kepada siapa pun, termasuk karyawan kita," tutur founder Kebab Turki Baba Rafi, Nilamsari Sahadewa. 

 

Terkait


Hotel UC & Wisma Kagama Resmi Jadi Shelter Covid-19

Kagama Beri Bantuan untuk Penanganan Covid-19 di Banyumas

UGM Kirim Bantuan Logistik ke Daerah Bencana

Bantuan Kagama Bagi Korban Bencana Sulbar, Kalsel, dan Jabar

Kemendes PDTT, UGM dan Kagama Canangkan Desa Inklusif

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark