Senin 01 Nov 2021 13:17 WIB

 Program Makmur Genjot Produksi Petani 44 persen

Produktivitas di lahan pertama Program Makmur di Ciasem Subang meningkat pesat

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto dan Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek Maryadi bersama petani melakukan panen program Makmur komoditas padi di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Senin (1/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto dan Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek Maryadi bersama petani melakukan panen program Makmur komoditas padi di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Senin (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 44 persen. Hal ini terungkap dalam panen program Makmur untuk komoditas padi dilakukan di atas lahan seluas 35 hektare yang berada di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (1/11).

Hamparan sawah ini merupakan lokasi pertama kalinya program Makmur diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021. 

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan program Makmur merupakan ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani nasional dalam berbudidaya. Pasalnya, dalam ekosistem tersebut, petani akan mendapatkan akses permodalan, agro input berkualitas, bimbingan teknis serta jaminan offtaker dan asuransi. 

"Hasilnya peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," ujar Nugroho saat panen program Makmur komoditas padi di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Senin (1/11).

Nugroho mengatakan komoditas padi yang dipanen para petani mengalami peningkatan produktivitas. Sebelum mengikuti program Makmur Pupuk Indonesia, ucap Nugraha, produksi rata-rata sebanyak 5,5 ton per hektare dan meningkat, menjadi 7,94 ton per hektare setelah mengikuti program Makmur. 

"Kenaikan produktivitas petani yang mengikuti program Makmur meningkat sebesar 44 persen," ucap Nugraha.

Nugraha mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi yang terlibat. Nugraha menilai keberhasilan program Makmur tak lepas dari dukungan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, kelompok tani, TNI, dan Polri.

Nugroho menyampaikan program Makmur telah dijalankan masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya. 

"Saat ini, PT Pupuk Kujang Cikampek terpilih menjadi project leader program Makmur di Desa Ciasembaru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat," lanjut Nugraha.

Nugroho menyebut program Makmur telah diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, kata Nugraha, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Nugraha mengatakan komoditas yang menjadi fokus program ini meliputi padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.

"Realisasi program Makmur hingga September 2021, secara nasional telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani," ungkap Nugraha.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement