Selasa 02 Nov 2021 09:22 WIB

Kecemasan Nabi Muhammad Wahyu tidak Turun Lagi

Wahyu kembali datang ke Nabi Muhammad setelah mengalami kegelisahan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Kecemasan Nabi Muhammad Wahyu tidak Turun Lagi. Foto:   Ilustrasi Turunnya Alquran
Foto: Mgrol100
Kecemasan Nabi Muhammad Wahyu tidak Turun Lagi. Foto: Ilustrasi Turunnya Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nabi Muhammad SAW sedang menunggu arahan dari Allah SWT yang dibawa Jibril (Wahyu) untuk menghadapi masalahnya menghadapi kaum Quraisy yang tetap menyembah berhala. Namun wahyu yang ditunggu itu tak kunjung datang dan Nabi Muhammad SAW gelisah seakan Allah SWT tidak menyukainya lagi.

"Kembali ia merasa dalam ketakutan seperti sebelum turunnya wahyu," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.

Baca Juga

Konon kata Husen Haekal, Khadijah istrinya itu pernah mengatakan kepadanya:

"Mungkin Tuhan tidak menyukai engkau."

Mendengar perkataan itu, Nabi Muhammad semakin gelisah perasaannya. Perasaan ini juga yang mendorongnya untuk segera pergi ke bukit-bukit dan menyendiri lagi dalam gua Hira’.

"Ia ingin membubung tinggi dengan seluruh jiwanya, menghadapkan diri kepada Tuhan," katanya.

Di dalam Gua itu ia akan menanyakan kepada Allah SWT.

"Kenapa ia lalu ditinggalkan sesudah dipilihNya? Kecemasan Khadijahpun tidak pula kurang rasanya."

Husen Haekal mengatakan, karena hal inilah Nabi Muhammad mengharap mati, kalau tidak karena merasakan adanya perintah yang telah diberikan kepadanya. Kembali lagi ia kepada dirinya, kemudian kepada Tuhannya. 

"Konon katanya, pernah terpikir olehnya akan membuang diri dari atas Hira’ atau dari atas puncak gunung Abu Qubais. Apa gunanya lagi hidup kalau harapannya yang besar inijadi kering lalu berakhir?" 

Sementara ia sedang dalam kekuatiran demikian itu, sesudah sekian lama terhenti, tiba-tiba datang wahyu membawa firman Allah surah Ad-Duha ayat 1sampai 11.

"Demi pagi cerah yang gemilang. Dan demi malam bila senyap kelam. Tuhanmu tidak meninggalkan kau, juga tidak merasa benci. Dan sungguh, hari kemudian itu lebih baik buat kau daripada yang sekarang. Dan akan segera ada pemberian dari Tuhan kepadamu. Maka engkaupun akan bersenang hati. Bukankah Ia mendapati kau seorang piatu, lalu diberiNya tempat berlindung? Dan Ia mendapati kau tak tahu jalan, lalu diberiNya kau petunjuk? Karena itu, terhadap anak piatu, jangan kau bersikap bengis. Dan tentang orang yang meminta, jangan kau tolak. Dan tentang kurnia Tuhanmu, hendaklah kau sebarkan."

Setelah turun wahyu dari yang Maha Mulia yakni Allah SWT, betapa damai jiwanya, betapa gembira dalam hati! Rasa cemas dan takut dalam diri Muhammad semuanya hilang sudah.

"Terbayang senyum di wajahnya. Bibirnyapun mengucapkan kata-kata syukur, kata-kata kudus dan penuh khidmat."

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement