Kamis 04 Nov 2021 14:01 WIB

Temuan Epilepsi, Wagub DKI: Evaluasi PT Transjakarta

Sopir Transjakarta berinisial J yang alami kecelakaan di Jalan MT Haryono, Jaktim.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, memang ada temuan sopir busway Transjakarta yang terlibat kecelakaan maut, mengalami epilepsi. Dia tak menyangkal, temuan dari pihak kepolisian itu juga bisa menjadi penyebab kecelakaan bus Transjakarta di MT Haryono, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

"Tentu temuan dari polisi menjadi penting untuk menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi dari Transjakarta," kata Riza saat ditemui kemarin petang di Balai Kota DKI. 

Lanjut dia, perlu ada satu regulasi ke depannya yang bisa memastikan kesehatan dan keselamatan. Utamanya, bagi pengemudi Transjakarta dan para penumpang di dalamnya.

Menurut Riza, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap PT Transjakarta dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Meskipun, dia memaklumi, kesulitan sopir Transjakarta karena jalur yang berbeda dengan kendaraan lain.

"Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk seleksi atau rekrutmen ke depan agar sopir-sopir busway harus diperhatikan," tuturnya.

Sebelumnya, Sopir Transjakarta berinisial J yang alami kecelakaan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, itu diduga memiliki riwayat penyakit epilepsi. Dugaan itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak kedokteran dan laboratorium forensik Polri.

"Diduga sampai dengan saat ini hasil pemeriksaan kedokteran kepolisian dan juga labfor memang pengemudi ini punya bawaan penyakit riwayat kesehatan epilepsi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (3/11).

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗوَاِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ اِلٰى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۗ اِنَّمَا تُنْذِرُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ ۗوَمَنْ تَزَكّٰى فَاِنَّمَا يَتَزَكّٰى لِنَفْسِهٖ ۗوَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan salat. Dan barangsiapa menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali.

(QS. Fatir ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement