Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bowo Dahlan

Dengan Sholawat, Nabi menjamin di Akhirat kelak kita bersama orang-orang yang kita cintai

Agama | Friday, 05 Nov 2021, 02:17 WIB

Dengan Sholawat, Nabi menjamin di Akhirat kelak kita bersama orang-orang yang kita cintai.

Ustadz Muhammad Muadz Masjid Mubasysyirin - Kleak - Manado

Ringkasan khutbah jumat Ustadz Muhammad Muadz yang sangat menginspirasi dan perlu diamalkan.

Ma'asyiral muslimin... Sidang jumuah yang semoga di rahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ada satu kalimat, yang kalimat ini tidak boleh di tinggalkan, baik dalam khotbah, baik dalam sholat bahkan dalam doa. Sehebat apapun seseorang dalam sholat memuji Allah begitu panjang tapi tertinggal satu kalimat ini, maka sholatnya tidak sah. Sebagus apapun khotbah panjang dibacakan tapi lafaz ini tidak boleh tertinggal. Begitu juga dalam doa, doa yang dipanjatkan harus ada kalimat tersebut, yaitu Sholawat kepada Nabi.

Sholawat kepada Nabi ini adalah sangat penting dimanapun kita berada, sebagaimana kita senantiasa memperbanyak Sholawat kepada Nabi Agung Sholallahu Alaihi Wassalam.

Ada satu perkerjaan, yang pekerjaan tersebut yang juga dilakukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dilakukan Malaikat dan juga dilakukan oleh kita manusia. Allah perintahkan kita sholat tapi Allah tidak sholat, "Aqimus sholat wa atuz zakat." "Dirikanlah sholat dan tunaikan zakat" Tapi Allah tidak sholat. Kita disuruh untuk puasa tapi Allah tidak puasa, Kita disuruh berbuat baik kepada orangtua tapi Allah tidak punya orangtua. "Lam yalid walam yulad" "Tidak diperanakkan dan tidak beranak" Tapi satu pekerjaan ini juga merupakan pekerjaannya Allah, pekerjaannya Malaikat dan juga manusia, yaitu Sholawat.

"Innallaha wamalaikatahu yusholluna alannabi" "Sesunggunya Allah dan para Malaikat bersholawat kepada Nabi" "Yaa ayyuhalladzina amaanu" "Hai orang-orang yang beriman" "Shollu alaihi" "Bersholawatlah kalian kepadanya" "Wasallim mutaslima" "Dengan sebenar-benarnya sholawat dan penghormatan"

Jadi sholawat merupakan pekerjaannya Allah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala bersholawat kepada Nabi bahkan sebelum kita diperintahkan, Allah sudah mencontohkan, Malaikatnya demikian juga.

"Yaa ayyuhalladzina amaanu shollu alaihi wasallim mustaslima" "Wahai orang-orang yang beriman besholawat dan taslimlah kepadanya"

Begitu besarnya nilai sholawat, seorang syekh Syaid Az-Zabidi beliau menjelaskan filosopi dan teologi sholawat dan juga untuk menjaga aqidah.

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam beliau hidup sesudah Nabi Isa Alaihi Salam dan Nabi Isa Alaihi Salam dipertuhankan oleh kaumnya dianggap Tuhan. Nabi Isa Alaihi Salam jarang makan, tidak punya istri dan kalo ditampar tidak membalas, ada orang mati bisa dihidupkan, maka kaumnya menganggap dia sebagai Tuhan.

Sedangkan orang Yahudi karena Nabi Isa Alaihi Salam dilahirkan tanpa ayah menganggap ini adalah anak zina. Orang Yahudi begitu merendahkan Nabi Isa Alaihi Salam orang Nasrani mengagungkan Nabi Isa Alaihi Salam sampai derajat Tuhan. Orang-orang Islam berada dipertengahan posisinya tidak merendahkan dan juga tidak terlalu mengagungkan sehingga tidak menganggap dirinya Tuhan.

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam diutus setelah Nabi Isa Alaihi Salam sehingga Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam banyak memperlihatkan sifat-sifat basariah sifat-sifat kemanusian.

Dalam Surah Al-Furqon 20, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan Kami telah mengutus rasul-rasul sebelummu Muhammad, melainkan mereka memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar." Jadi Rosulullah banyak memperlihatkan makan didepan orang banyak untuk memperlihatkan sisi manusia beliau adalah manusia tidak perlu diputuskan sampai derajat Tuhan. Banyak beliau punya istri dan kemudian melakukan hal-hal yang sifatnya manusiawi sehingga ummatnya menganggap dia sebagai rosul tidak perlu dipertuhankan.

Sholawat menurut Syaid Az-Zabidi ini adalah untuk menjaga dan memperlakukan Rosulullah dengan benar, kenapa, karena sholawat.

Allahuma... Yaa Allah Allahuma, wujud sholawat adalah memohon kepada Allah, Sehebat apapun Rosulullah, setinggi apapun Rosulullah permohonan kita kepada Allah. Allah yang kita minta. Rosulullah sehebat apapun tetap membutuhkan Allah. Rosulullah yang diberi Rosulullah yg di agungkan, Jadi dengan sholawat bermakna, 1. Menjaga diri kita mengingat Allah karena kita akan mengucapkan Allahumma, Yaa Allah. 2. Kita Sholawat berarti mendapat 2 manfaat, kita berdzikir kepada Allah dan mengagungkan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Sholli... berilah Sholawat Wassallim... dan berilah salam Alaihi... kepadanya Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam.

Dengan sholawat maka kita terjaga memposisikan Allah sebagai Tuhan kita Sang Pemberi dan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang Diberi.

Maka seseorang dengan biasa membaca sholawat maka akan mengiring dengan keberkahan sholawat tersebut. Mengiringi kita terjaga dengan Aqidah (iman) dan Taqdim (mendahulukan), kita kepada Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, tidak memperlakukan Rosulullah dengan berlebih-lebihan dan juga kita dengan sholawat taqdim sebagai balas budi kita. Kita mengenal Islam, jasa Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam sepantasnya diri kita memberikan sholawat kepada beliau. Jadi ini fungsi dari pada sholawat.

Dan kedudukan orang yang dia senantiasa membaca sholawat, kedudukannya akan begitu tinggi, mulia di akhirat-Nya Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Tarmidzi disampaikan, "Inna aulannasi bi yaumal qiyamah aktsarohum alayya sholah" "Sesungguhnya seutama-utama manusia kedudukannya nanti dihari kiamat begitu mulia adalah orang, ketika didunia dia banyak membaca sholawat"

Sahabat radiyallahu anhum ajmain (semoga Allah meridoinya), mereka lebih mencintai nabi maka disamping mereka senantiasa memperbanyak sholawat kepada nabi, mereka senantiasa dekat dengan nabi. Hati mereka begitu cinta kepada nabi. Sholawat sebagai bukti cinta kita kepada Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam.

Suatu ketika sahabat Annas bin Malik meriwayatkan. Sahabat bertanya kepada Nabi, "Kapan terjadinya hari kiamat ya Rosulullah" Maka Rosulullah balik bertanya, "Apa faedahnya! dengan bertanya hari kiamat, maka anda... "Apa yang kamu persiapkan datangnya hari kiamat, sampai berani bertanya kapan hari kiamat" "Saya tidak mempersiapkan bekal yang banyak berupa sholat, puasa maupun sedekah" Ini berani bertanya tapi dia tidak mempersiapkan perbekalan yang banyak, sholat, puasa dan sedekah. "Akan tetapi saya mencintai Allah dan Rosul-Nya" Maka apa jawaban Nabi "Anta ma'a man akhbahta" "Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai"

Maka sahabat Annas yang meriwayatkan hadits ini, beliau sampaikan dalam riwayat lain, "Tidak ada perkara begitu menggembirakan orang-orang Islam melebihi mendengarkan perkataan Rosulullah "Anta ma'a man akhbahta" "Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai" Mengapa, karena sahabat begitu sangat mencintai nabi, maka mereka senang akan dikumpulkan bersama Nabi.

Dalam kisah yang lain, seseorang datang menjumpai Nabi. "Yaa Rosulullah aku mencintai engkau melebihi mencintai diriku dan anak-anakku" Makanya sahabat dalam mencintai Rosulullah lebih mereka mencintai daripada mencintai dirinya sendiri dan juga kepada anak-anaknya. "Tapi Yaa Rosulullah kelak nanti meninggal dunia engkau akan berada di Surga ditempat yang tinggi bersama para Nabi, sedangkan seandainya saya masuk surga, saya tidak akan jumpa dengan engkau yaa Rosulullah?". Mendengar pertanyaan ini Rasulullah terdiam. Kemudian Allah mengutus Malaikat Jibril Alaihi Salam menyampaikan ayat, "Waman yuthi'illaha warrasuula fa-uula-ika ma'al-ladziina an'amallahu 'alaihim minan nabii-yiina wash-shiddiiqiina wasyyuhadaa-i wash-shaalihiina wahasuna uula-ika rafiiqan" "Dan orang-orang yang mereka men-taati Allah dan Rasul-Nya, maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, kalangan para nabi, para siddiqin, pencinta kebenaran, dan syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itu adalah sebaik-baiknya ummatku. (QS. An-Nisa 69) Maka sahabat begitu gembira, mereka nanti di Surga akan dikumpulkan bersama Nabi.

Para sahabat diceritakan Surga biasa saja, mereka di ceritakan keindahan Surga biasa saja. Apalah artinya masuk Surga kalau tidak jumpa dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, hampa rasanya masuk Surga tapi tidak melihat dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Apa arti dari segala kenikmatan Surga kalau tidak berjumpa dengan Rosulullah. Maka Rosulullah sampaikan ayat ini sebagai penghibur para sahabat bahwasanya, siapa saja yang mentaati Allah dan Rosul-Nya mereka nanti akan bersama para Nabi, Sidikkin, orang Sholeh dan Syuhada.

Maka dengan bersholawat sebagai bukti cinta kepada Allah dan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Semoga nanti kita dikumpulkan bersama Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Satu sholawatnya kita dibandingkan dengan seluruh ketaatan kita kepada Allah dan Allah memberikan sholawat satu kepada kita jauh lebih berharga sholawat-Nya Allah kepada kita, karena sholawat kita ini semampunya kita. Sedangkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi sholawat kepada kita sesuai dengan sifat ketuhanan-Nya, sesuai dengan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Satu sholawat dari Allah begitu berharga kepada diri kita, bagaimana kalau kita diberi sepuluh. "Man sholla alayya sholatan wahidatan sholallahu alaihi biha asyro." "Siapa yang bersholawat kepadaku satu kali maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali." Apalagi ini hari jumat, hari yang mana kita di perintahkan banyak-banyak bersholawat kepada junjungan Nabi kita Nabi Agung Sholallahu Alaihi Wassalam.

Banyak keutamaan-keutamaan kita bersholawat, disamping menjaga aqidah kita dan takdim kita. Dengan seseorang banyak bersholawat hatinya akan dilembutkan oleh Allah, hajat-hajatnya akan dimudahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan dengan sholawat akan mengikis sifat-sifat kemunafikan yang ada dalam hati seseorang. Banyak keutamaan-keutamaan sholawat yang paling penting sholawat adalah menjaga diri kita untuk takdim, balas budi kita kepada Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dan juga karena perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada diri kita. "Shollu alaihi wasallim mustaslima"

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengumpulkan diri kita dengan Nabi Agung Sholallahu Alaihi Wassalam di Surga Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Semoga bermanfaat.

Rekaman 06-08-2021 diedit kembali sesuai aslinya di penghujung bulan Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam Rabiul Awal 1443H.

Bowo Dahlan/Cikarang Selatan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image