Sabtu 06 Nov 2021 10:18 WIB

Diaspora Talk: Berbagi Cara Menulis untuk Publikasi

Buatlah judul yang sederhana atau simple, agar mudah diingat

Red: Budi Raharjo
Dalam acara Diaspora Talk salah satu narasumbernya, menghadirkan Prof Teddy Surya Gunawan dari Malaysia. Kegiatan ini, masuk dalam rangkaian virtual event Rakornas Aptikom 2021, yang digelar dari tanggal 1-6 November 2021.
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Dalam acara Diaspora Talk salah satu narasumbernya, menghadirkan Prof Teddy Surya Gunawan dari Malaysia. Kegiatan ini, masuk dalam rangkaian virtual event Rakornas Aptikom 2021, yang digelar dari tanggal 1-6 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dalam acara Diaspora Talk salah satu narasumbernya, menghadirkan Prof Teddy Surya Gunawan dari Malaysia. Kegiatan ini, masuk dalam rangkaian virtual event Rakornas Aptikom 2021, yang digelar dari tanggal 1-6 November 2021.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara luring di gedung Universitas Nusa Mandiri kampus Margonda, Depok, juga secara daring melalui zoom dan live Youtube, pada Rabu (3/11) , Prof Teddy Surya Gunawan memberikan tips beberapa kunci sukses dalam menulis publikasi. 

Dalam pemaparannya, ia memberikan beberapa sampel penelitian yang pernah dilakukannya. Seperti, bagaimana membuat tulisan itu agar tampil menarik sehingga bisa dipublis. Tak hanya itu, menurutnya, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat penelitian agar lebih menarik seperti membuat judul yang simpel, isi tidak terduga, konkret, kredibel, emosional dan cerita. 

“Agar penelitian itu mudah diingat oleh pembaca, maka buatlah judul yang sederhana atau simple, agar mudah diingat. Dan yang tak kalah penting adalah cerita, jangan membuat paper yang jumping-jumping atau lewat-lewat,” ungkapnya.

Berbicara terkait dengan penetian, Prof Teddy, juga menjelaskan bagi pemula yang tertarik dalam melakukan hibah penelitian. Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang dapat dilakukan agar hibah penelitian tersebut dapat menarik.

Ada tiga hal yang perlu kita ketahui dalam hibah penelitian, yang pertama adalah fungsi aplikasi hibah penelitian, kedua bagaimana dan mengapa hibah diberikan dan terakhir apa yang membantu aplikasi atau yang menonjol dalam persaingan tersebut,” jelasnya.

Menurutnya, hal penting yang menjadi kunci utama sekaligus motivasi adalah perseverance (ketekunan). Dengan ketekunan dan kegigihan, tentunya akan bersemangat dalam melakukan apa yang telah menjadi tujuan.

“Reject merupakan hal yang biasa, mungkin orang akan melihat dengan apa yang saya dapatkan terlihat enak. Namun, bagi orang yang tidak tahu, saya sebelumnya juga pernah beberapa kali apply, namun ditolak. Makanya, hal penting yang sangat diperlukan adalah ketekunan, yakni kita harus ada ketahanan, berapa lama kita dapat bertahan dan berhasil,” tutup Prof Teddy Surya Gunawan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement