Ahad 07 Nov 2021 00:16 WIB

Ditunjuk Jadi Calon Panglima TNI, Andika Ungkap Pesan Jokowi

Andika berkomitmen agar institusinya tidak terlalu masuk ke dalam ranah sipil.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021). Presiden Joko Widodo mengajukan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI kepada DPR sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021). Presiden Joko Widodo mengajukan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI kepada DPR sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR RI resmi setujui Jenderal TNI Andika Perkasa, sebagai calon Panglima TNI. Terkait penunjukan dirinya sebagai calon tunggal Panglima TNI, Andika mengungkapkan dirinya dititipi pesan oleh Presiden Jokowi.

"Melaksanakan tugas yang terbaik, dari beliau begitu," kata Andika di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).

Baca Juga

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR yang telah memberikan persetujuan dalam fit and proper test hari ini. Menantu dari A.M. Hendropriyono tersebut mengaku siap melaksanakan tugasnya secara maksimal.

"Ya kita berusaha lebih baik," ujarnya.

Selain itu Andika juga berjanji akan menjadikan TNI sebagai lembaga yang profesional. Hal itu ia sampaikan saat ditanya soal targetnya dalam 100 hari ke depan.

"Prioritas kita adalah bagaimana membuat kita lebih memegang peraturan perundangan sebagai dasar kita khususnya kami pelaku di bawah yang melaksanakan tugas yang diberikan pemerintah, maupun yang menurut kami perlu dilakukan," ucapnya.

Andika menuturkan hal tersebut sangat penting. Menurutnya institusi TNI tidak bisa lagi seenaknya bertindak seolah-olah punya kewenangan.

"Kita akan lakukan sesuai dengan perundangan, benar-benar itu. Hukumnya gimana kita harus begitu," tuturnya.

Selain itu, Andika juga berkomitmen agar institusinya tidak terlalu masuk ke dalam ranah lembaga sipil. Ia menegaskan

TNI akan berpegang pada perundangan, dan tupoksinya saja.

"Kalau masing-masing departemen lembaga itu disiplin pada tupoksinya maka akan terjadi team work, akan jadi suatu kekuatan, sehingga komitmen saya kita harus disiplin," ungkapnya.

Sebelumnya Presiden mengusulkan Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI. Surpres pengganti Panglima TNI diterima DPR, Rabu (3/11). DPR kemudian menyetujui Andika dalam fit and proper test hari ini.

In Picture: Jenderal Andika Jalani Uji Kelayakan Panglima TNI

photo
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bersiap menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon panglima TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11). Uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi I DPR RI tersebut beragendakan penyampaian visi dan misi, penyampaian strategi dan kebijakan. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

 

 

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menanggapi terkait Komisi I DPR RI yang menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa pada Sabtu (6/11). Menurutnya, hal itu hanya formalitas.

"Itu hanya formalitas saja. Hanya untuk minta persetujuan DPR RI. Dan tidak ada yang aneh dalam fit and proper test. Pastinya jalan akan lancar saja. Tidak akan ada penolakan dari anggota DPR," katanya saat dihubungi Republika, Sabtu (6/11).

Kemudian, ia melanjutkan hal itu juga soal prosedur saja. Sebab, Andika merupakan calon tunggal itu pula dan Andhika akan meluncur dengan mudah menjadi Panglima TNI ke depan.

"Tidak akan ada gesekan, persaingan dalam pencalonan dan tidak akan ada penolakan dari Komisi I DPR RI," kata dia.

Ia menambahkan Andika akan menjabat satu tahun dan tahun depan juga sudah pensiun. Paling tidak dia harus mampu menjawab tiga hal yaitu soal menjaga NKRI, meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.

"Dan terakhir antisipasi perang siber. Ini harus bisa ia lakukan," kata dia.

photo
TNI melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 196,8 miliar untuk membantu penanganan virus Covid-19 atau corona. - (Pusat Data Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement