Rabu 10 Nov 2021 05:05 WIB

Menkes Harap Vaksin Merah Putih Bisa Diproduksi Tahun Depan

Vaksin merah putih diharapkan sudah bisa diproduksi pada semester kedua tahun 2022.

Red: Esthi Maharani
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pxhere
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap vaksin Covid-19 Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia sudah bisa diproduksi pada semester kedua tahun 2022.

"Saya berdoa, mudah-mudahan proses uji klinis lancar, sehingga pada semester kedua tahun depan Vaksin Merah Putih telah bisa diproduksi," katanya dalam Sidang Terbuka Dies Natalis Universitas Airlangga ke-67 di Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/11).

Budi mengemukakan bahwa uji praklinik vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga hasilnya bagus, menunjukkan efisiensi tinggi, dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia selanjutnya akan melakukan uji klinik untuk memeriksa keamanan dan manfaat vaksin tersebut.

Dia menjelaskan, uji klinik tahap pertama untuk menguji keamanan vaksin akan dilakukan pada 100 orang, uji klinik tahap kedua untuk melihat imunogenitas vaksin akan dilakukan pada 400 orang, dan uji klinik tahap ketiga untuk menguji efikasi vaksin akan melibatkan sekitar 3.000 orang.

"Ini juga sangat bergantung pada bantuan dari Ibu Gubernur Jawa Timur, karena rencananya akan dilakukan di Surabaya," katanya.

Menteri Kesehatan mengatakan bahwa skenario pelaksanaan uji klinik tahap ketiga Vaksin Merah Putih sedang disiapkan.

"Skenario pertama digunakan untuk suntik vaksin sebanyak dua kali, kemudian untuk skenario kedua vaksin akan disuntikkan sebanyak satu kali sebagai booster sehingga dapat menguatkan vaksin sebelumnya, dan skenario ketiga vaksin akan disuntikkan sebanyak dua kali dengan sasaran anak-anak di bawah 12 tahun," katanya.

Dalam acara Dies Natalis Universitas Airlangga, Menteri Kesehatan juga menyaksikan penyerahan bibit vaksin Covid-19 dari Rektor Universitas Airlangga kepada perwakilan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Menteri Kesehatan mengatakan bahwa Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia telah melakukan hal yang luar biasa karena bisa menyelesaikan penelitian dan uji praklinik vaksin dalam waktu kurang dari satu tahun.

Ia menambahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sejak awal dilibatkan dalam pengembangan vaksin tersebut dalam upaya mempercepat upaya menghasilkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement