Selasa 09 Nov 2021 17:42 WIB

Musim Hujan Hambat Vaksinasi Lansia di Tasikmalaya

Cakupan vaksinasi Covid-19 kepada kalangan lansia masih belum memenuhi target.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Warga lansia menjalani vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko/rwa.
Warga lansia menjalani vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kota Tasikmalaya masih harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Penyebabnya, cakupan vaksinasi Covid-19 kepada kalangan lansia masih belum memenuhi target untuk bisa menerapkan PPKM Level 2. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, cakupan vaksinasi dosis pertama kepada lansia per 9 November 2021 baru mencapai 35,09 persen atau 20.534 orang dari target 58.522 orang. Untuk menerapkan PPKM Level 2, cakupan vaksinasi dosis pertama kepada lansia harus sudah mencapai 40 persen. 

Baca Juga

"Kita optimistis, pekan ini target lansia 40 persen dapat dicapai. Karena kita juga terus melakukan percepatan vaksinasi lansia. Dari hasil upaya itu nanti kita evaluasi," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (9/11).

Kendati demikian, Asep tak mau menjanjikan target 40 persen cakupan lansia dapat tercapai pekan ini. Sebab, saat ini terdapat sejumlah faktor yang menghambat upaya percepatan vaksinasi kepada lansia. Salah satunya adalah faktor cuaca. "Saat ini kan sudah mulai musim hujan. Orang lebih berkurang antusiasmenya untuk vaksinasi," ujar dia.

Dalam beberapa hari terakhir, Asep menyebutkan, ada penurunan antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Namun bukan berarti tidak ada yang mau divaksin. "Tetap ada yang datang. Namun hanya sedikit menurun antusiasnya," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 9 November, cakupan vaksinasi dosis pertama secara keseluruhan sudah melebihi 50 persen dari target sasaran. Dari total target sebanyak 560.243 orang, sebanyak 309.596 orang atau 55,26 persen sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. 

Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Kota Tasikmalaya hanya tinggal satu kasus. Satu kasus itu menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Sedangkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat berada di angka 0 persen. Tak ada satu pun pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang menjalani isolasi di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement