Selasa 16 Nov 2021 19:24 WIB

Kemenkes: Varian Delta Plus Belum Ditemukan di Indonesia

Varian Delta yang banyak beredar di Indonesia yaitu varian Delta AY.2.3.

Red: Indira Rezkisari
Kemenkes tegaskan sampai saat ini varian Delta Plus AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia.
Foto: Pixabay
Kemenkes tegaskan sampai saat ini varian Delta Plus AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mengatakan varian Delta Plus AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia. Masyarakat tetap diminta waspada karena varian baru Covid-19 berpotensi menimbulkan penularan.

"Sampai saat ini varian Delta Plus AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia, tapi yang pasti kita bukan kemudian tenang, kita tetap harus waspada karena ternyata varian ini turunan dari varian Delta," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi di Jakarta, Selasa (16/11).

Baca Juga

Nadia menjelaskan bahwa varian virus corona Delta Plus AY.4.2 merupakan turunan dari varian Delta. Saat ini ini sudah ada sampai 60 turunan varian Delta dan di Indonesia sudah ada 22 turunannya.

Dia menerangkan varian Delta yang banyak beredar di Indonesia mirip dengan ada yang di Singapura yaitu varian Delta AY.2.3. "Varian Delta ini adalah virus yang variannya kemarin menyerang di bulan Juli, itu lebih cepat menular, meningkatkan tingkat kematian, tingkat keparahan. Tentunya ini tetap jadi kewaspadaan kita bahwa saat ini dominasi varian Delta maupun turunan merupakan varian yang paling banyak kita temukan, artinya potensi terjadinya lonjakan kasus memungkinkan," kata Nadia.

Mengenai efikasi vaksin terhadap varian baru, kata Nadia, vaksin yang ada dan digunakan di Indonesia masih cukup untuk memberikan proteksi atau kekebalan terhadap virus corona varian baru meskipun ada beberapa penelitian mengatakan kemungkinan terjadinya penurunan kekebalan selama beberapa periode waktu. Nadia menegaskan orang yang sudah divaksin memiliki kemungkinan lebih kecil terinfeksi virus corona varian baru ketimbang orang yang belum divaksin.

Ia mengingatkan agar masyarakat melakukan vaksinasi sebagai perlindungan. Saat ini sebanyak 131,2 juta orang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama, 85,3 juta orang telah melengkapi dosis vaksinasinya, dan 1,1 juta orang telah mendapatkan vaksinasi booster dosis ketiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement