Kamis 18 Nov 2021 08:17 WIB

Bukti Perusahaan Pun Peduli pada Lingkungan

Sirkular ekonomi akan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2030.

Red: Natalia Endah Hapsari
Program CSR Pertamina yang mendampingi kelompok Pantai Lestari dalam pengelolaan kawasan Ekowisata Mangrove Center Karangsong. (ilustrasi)
Foto: Foto: Lilis Sri Handayani /Republika
Program CSR Pertamina yang mendampingi kelompok Pantai Lestari dalam pengelolaan kawasan Ekowisata Mangrove Center Karangsong. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Meski didera pandemi Covid 19, aksi kepedulian terhadap lingkungan tampaknya tak lantas surut. National Center for Sustainability Reporting (NCSR) kembali menggelar pemeringkatan laporan keberlanjutan tingkat Asia (Asia Sustainability Report Rating/ASRRAT) 2021. 

“Meskipun pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif yang memperlambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), namun kita masih memiliki kesempatan untuk melakukan akselerasi dalam mencapai SDGs, yaitu melalui sirkular ekonomi,” ujar Prof Bambang Brodjonegoro, Ph.D, dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (18/11).

Menurut Bambang, sirkular ekonomi akan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2030.

Ketua NCSR, Dr. Ali Darwin menambahkan aksi keberlanjutan memerlukan inovasi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan dan aksi tersebut perlu diungkapkan dalam laporan keberlanjutan.

Selanjutnya Ali menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan untuk memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah membuat laporan keberlanjutan dan mendorong peningkatan baik kuantitas maupun kualitas laporan.

Prof Eko Ganis PhD, Ketua Dewan Juri ASRRAT 2021 mengatakan bahwa semangat lestari membangun makna hidup dalam bingkai keseimbangan yang baik secara sosial, lingkungan, ekonomi, teknologi dan spiritual. 

NCSR memberikan tiga peringkat laporan keberlanjutan, yaitu platinum (tertinggi), gold, dan silver. Dalam ASRRAT 2021 terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang memperoleh peringkat platinum yaitu lima perusahaan di tahun lalu meningkat menjadi tujuh perusahaan di tahun ini.

Ketujuh perusahaan peringkat platinum tersebut adalah PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, PT Bank BTPN Tbk, PT BPD Jawa Barat & Banten Tbk (Bank BJB), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Indonesia Power, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan Timur. 

Kriteria untuk peringkat platinum menurut Eko antara lain laporan keberlanjutan disusun sesuai dengan standar GRI opsi komprehensif dan telah dilakukan assurance (audit) serta memperoleh nilai 93 hingga 100.

Sedangkan laporan keberlanjutan peringkat gold tahun ini diberikan kepada 32 organisasi dan perusahaan di antaranya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Bio Farma (Persero), BPJS Ketenagakerjaan,  Gojek Group (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa and PT Dompet Anak Bangsa), PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi ONWJ (PHE ONWJ), hingga PT Tirta Investama (Danone-AQUA).

“Penghargaan ini merupakan hasil dari komitmen Bio Farma yang terus berkontribusi kepada lingkungan dan masyarakat " kata SE VP Legal & Compliance Bio Farma, Disril Revolin Putra, yang hadir pada acara tersebut. Selain itu penghargaan ini menjadi motivasi di tengah penugasan penanganan vaksin Covid-19. Laporan Keberlanjutan Bio Farma memperoleh peringkat gold tiga tahun berturut-turut.

Direktur Kepatuhan BRI A Solichin Lutfiyanto mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam menjalankan prinsip keuangan yang berkelanjutan. “BRI memandang bahwa bisnis yang berkelanjutan memiliki arti penting bagi perseroan, di mana hal tersebut tidak terlepas dari kelangsungan usaha dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup,” imbuhnya.

Selanjutnya, laporan keberlanjutan peringkat silver tahun ini diberikan kepada enam perusahaan yaitu PT ABM Investama Tbk, Danone Specialized Nutrition Indonesia, PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Patra Drilling Contractor, Perum Jasa Tirta II, dan SM Prime Holdings, Inc.

Terkait proses asesmen laporan, Eko menjelaskan tahun ini, proses penilaian laporan dilakukan oleh 20 orang asesor yang merupakan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka semuanya memiliki kompetensi sebagai asesor karena telah memiliki sertifikat spesialis laporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh NCSR yang disebut Certified Sustainability Reporting Specialist (CSRS).

Guna meningkatkan kualitas laporan keberlanjutan, Eko menerangkan bahwa juri memberikan score card dan rekomendasi kepada seluruh peserta. “Diharapkan perusahaan-perusahaan ini menindaklanjuti rekomendasi juri sehingga peringkat laporan keberlanjutan tahun yang akan datang meningkat” jelas Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement