Jumat 19 Nov 2021 05:14 WIB

Kinerja Positif Krakatau Steel Diharapkan Berlanjut di 2022

Kinerja positif ini bisa dicapai berkat strategi restrukturisasi besar-besaran

Rep: retno wulandari/ Red: Hiru Muhammad
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menyimak penjelasan dari Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim (kanan) saat meninjau pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021). Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menyimak penjelasan dari Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim (kanan) saat meninjau pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021). Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Krakatau Steel Tbk membukukan kinerja yang positif sepanjang tahun ini. Hingga Oktober 2021, emiten bersandi saham KRAS ini telah membukukan laba bersih sebesar Rp1,05 triliun ditopang peningkatan penjualan dan produktivitas.

Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan kinerja positif ini bisa dicapai berkat strategi restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan perseroan. Sebagian anak perusahaan yang tidak ada hubungannya dengan bisnis utama perseroan sudah dilepas.

Baca Juga

Selain itu, KRAS juga melakukan perampingan produk termasuk melakukan serangkaian langkah efisiensi biaya sehingga struktur biaya bisa lebih ramping. "Ini dilakukan hampir tiga semester terakhir, dan hasilnya laporan semester semester tahun ini angka bottom line sudah bergerak positif," kata Toto, Kamis (18/11). 

Untuk mempertahankan kinerja positif ini, lanjut Toto, langkah restrukturisasi harus terus dilanjutkan dengan konsisten. Ditambah beberapa investasi besar perseroan dimasa lalu seperti project blast furnace juga tidak sesuai harapan. "Proyek ini termasuk prioritas yang harus di selesaikan," ujar Toto.

Toto memperkirakan kinerja positif KRAS ini akan berlanjut pada 2022 mendatang seiring dengan pertumbuhan ekonomi tahun depan yang diproyeksi akan lebih baik dibandingkan 2021. Ini akan menjadi tahun dimana gerak ekonomi akan bergulir lebih cepat dan kebutuhan market akan baja diproyeksikan meningkat. "Jadi tren bagus KRAS pada tahun ini diperkirakan bisa dipertahankan sampai dengan 2022," kata Toto.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement