Sabtu 20 Nov 2021 18:15 WIB

Tren Otomotif 2022 Dipengaruhi Kondisi Covid-19

Tren pasar otomotif tahun ini banyak terbantu dengan berbagai insentif pemerintah.

Red: Nidia Zuraya
Pengunjung mengantre untuk masuk ke ruang pamer mobil Honda pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Jumat (12/11/2021). Pameran tersebut akan berlangsung hingga tanggal 21 November 2021.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pengunjung mengantre untuk masuk ke ruang pamer mobil Honda pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Jumat (12/11/2021). Pameran tersebut akan berlangsung hingga tanggal 21 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan kondisi serta situasi ekonomi dan pandemi Covid-19 merupakan faktor utama dalam memprediksi tren penjualan kendaraan di tahun 2022."Ada beberapa faktor utama (jika bicara tentang tren 2022), yaitu ekonomi dan Covid-19. Dengan Covid yang bisa dikendalikan, dan juga (pertumbuhan) ekonomi semakin meningkat ini adalah faktor positif," kata Anton dalam jumpa pers pada Sabtu (20/11).

Lebih lanjut, ia berharap di tahun mendatang tidak ada lagi gelombang-gelombang peningkatan kasus Covid-19 dan membuat kondisi pasar otomotif kembali menurun."Ada pula faktor lainnya yaitu kondisi supply. Kondisi produksi atau komponen ada beberapa yang terganggu, dan mudah-mudahan di tahun depan situasi akan lebih membaik baik dari sisi demand maupun supply-nya," ujar Anton menambahkan.

Baca Juga

Anton mengatakan, kondisi dan tren pasar otomotif pada tahun ini banyak terbantu dengan berbagai insentif dari pemerintah. Salah satunya adalah Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang ditujukan untuk mendongkrak minat beli masyarakat dan penjualan mobil.

"Tahun ini kita banyak dibantu dengam insentif PPnBM pemerintah, yang bagaimana dengan insentif ini di awal tahun depan mudah-mudahan ada perkembangan untuk dilanjutkan dan consider juga impact postif dari insentif ini terhadap industri otomotif dan bersama; baik itu dealership dan konsumen," papar Anton.

Ia pun cukup optimistis dengan penjualan dan pasar otomotif di tahun ini, mengingat animo masyarakat dan perhelatan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) juga ramai pengunjung."Animo masyarakat dan keberhasilan dari GIIAS, dan launching All-new Veloz dan Avanza menambah optimisme kami terhadap market," kata Anton.

"Mudah-mudahan di bulan Desember ini walaupun ada informasi kalau PPKM ada perubahan, kami cukup yakin bahwa dengan kondisi ekonomi dan Covid-19 yang stabil, kami bisa memecahkan angka (penjualan) tersebut. So far, kami masih optimis," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement