Sabtu 20 Nov 2021 23:10 WIB

Kepala BNPB: Jangan Sampai Banjir di Kalteng Terulang 

Kepala BNPB kunjungi lokasi banjir di Kalimantan Tengah

Red: Nashih Nashrullah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto (kedua kanan) meninjau lokasi banjir di Kapuas Kiri Hulu (KKH), Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/11/2021). Kepala BNPB meninjau kondisi terkini daerah yang dilanda banjir di Kabupaten Sintang untuk memastikan penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik serta mendapatkan informasi di lapangan mengenai kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto (kedua kanan) meninjau lokasi banjir di Kapuas Kiri Hulu (KKH), Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/11/2021). Kepala BNPB meninjau kondisi terkini daerah yang dilanda banjir di Kabupaten Sintang untuk memastikan penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik serta mendapatkan informasi di lapangan mengenai kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA— Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Suharyanto, meminta ada target yang ditetapkan sebagai upaya pencegahan agar banjir di berbagai daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang terjadi saat ini, tidak kembali terulang di masa mendatang.

"Jangan sampai kejadian ini berulang, maka kita harus memiliki target," katanya dalam rakor penanganan banjir di Palangka Raya, Sabtu (20/11).

Baca Juga

Suharyanto mengatakan setelah banjir saat ini bisa diatasi sebagai jangka pendek, maka jangka menengah dan panjang targetnya harus ada.

Pihaknya pun siap mengirim petugas guna melakukan pendampingan untuk menyusun rencana maupun kegiatan agar kejadian banjir seperti saat ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Disampaikannya, selain dipicu curah hujan tinggi, juga perlu dicermati faktor-faktor lainnya, misalnya kondisi daya dukung alam untuk menerima air yang mungkin sudah tidak sama seperti dulu.

"Di tingkat daerah, agar dievaluasi kembali kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah," pintanya.

Sementara itu hal lain yang ia tekankan, agar pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya memprioritaskan keselamatan warga terdampak di lapangan.

"Setelah jiwa terselamatkan, kemudian hak-hak dasar harus terpenuhi, misalnya seperti makanan, selimut, serta lainnya," jelasnya.

Kepala BNPB meminta agar semua pihak bersinergi dan dilibatkan agar penanggulangan banjir di berbagai daerah di Kalteng bisa optimal. 

Dalam rakor ini turut hadir Gubernur Sugianto Sabran, Wakil Gubernur Edy Pratowo, para bupati dan wali kota baik secara langsung maupun virtual, serta lainnya.

Kehadiran Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto di tengah bencana itu juga menjadi wujud respons cepat atas arahan Presiden Joko Widodo agar BNPB bekerja lebih keras. 

Sebab, sebagian besar wilayah Indonesia saat ini mengalami musim penghujan ditambah adanya fenomena La Nina, yang mana hal itu kemudian juga dapat membawa dampak potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.“Bapak presiden berpesan kepada kami, ini musim bencana sehingga kami harus segera bekerja,” jelas Suharyanto (17/11).

Di samping itu, kegiatan peninjauan langsung ke lapangan tersebut juga menjadi wujud komitmen kepala BNPB untuk selalu hadir di tengah bencana dalam waktu sesingkat-singkatnya, sebagaimana yang diucapkan Mayjen TNI Suharyanto dalam keterangan resmi usai dilantik.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement