Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muthiah Alhasany

5 Alasan Belajar Membaca Alquran Melalui Aplikasi

Agama | Tuesday, 23 Nov 2021, 10:28 WIB
Ilustrasi aplikasi (dok.muslim.okezone.com)

Perkembangan teknologi memudahkan kita untuk mempelajari segala hal, dari yang remeh temeh hingga yang paling berat. Begitu pula dengan belajar membaca Alquran, semakin mudah dengan bantuan teknologi.

Di antara sekian banyak warga negara Indonesia yang beragama Islam, masih ada yang belum bisa membaca Alquran. Entah itu karena kelalaian orang tua atau faktor lainnya. Seringkali orang yang sudah dewasa merasa malu jika harus belajar membaca Alquran dari nol dan datang ke masjid, padahal ada keinginan untuk itu.

Namun jika memang ada kemauan, pasti ada jalan. Gunakan teknologi yang sudah sangat familiar dengan kehidupan sehari-hari, yaitu telepon pintar. Kita bisa mencari aplikasi yang dapat membantu untuk belajar membaca Alquran.

Sebagai contoh adalah aplikasi UseeTV GO dari IndiHome TV. Dengan akses hiburan tanpa batas, aplikasi ini menyediakan tutorial untuk belajar membaca Alquran. Bahkan tidak banyak memakan waktu, hanya 30 menit saja.

Caranya tidak sulit, donlot saja aplikasi ini melalui Google play store. Setelah itu, cari konten video tutorial untuk belajar membaca Alquran. Ada beberapa seri yang menuntun kita dari awal, pengenalan huruf Hijaiyah, tanda baca dan lain-lain. Dengan metode iqra, kita mudah memahaminya.

Mengapa belajar membaca Alquran melalui aplikasi? Ini alasannya:

Membuat percaya diri

Kalau orang dewasa belajar membaca Alquran dari nol atau dasar, seringkali merasa malu jika terlihat oleh orang lain. Mereka malu ketahuan tidak bisa mengaji, karena itu ragu menemui ustadz di masjid.

Rasa malu akan hilang dengan belajar membaca Alquran melalui aplikasi. Kita bisa memilih tempat yang sepi agar tidak terlihat orang lain.

Kesibukan

Banyak orang bekerja yang sangat sibuk sehingga tidak bisa meluangkan waktu secara rutin untuk datang ke masjid. Meski ada keinginan untuk belajar, tetapi mereka tidak sempat karena keterbatasan tersebut.

Dengan belajar membaca Alquran melalui aplikasi, waktu yang dibutuhkan sangat fleksibel. Misalnya pada jam istirahat kantor, atau di rumah jika pekerjaan beberes sudah selesai.

Video tutorial Terpercaya

Video tutorial untuk belajar membaca Alquran yang ada di aplikasi bukan dibuat sembarangan, melainkan dari ulama yang memang ahlinya di bidang itu. Tutorial itu sesuai dengan apa yang diajarkan para ulama di pesantren atau masjid-masjid.

Jadi, pembelajaran membaca Alquran melalui aplikasi dapat dipertanggungjawabkan. Bukan ajaran yang salah atau menyesatkan.

Untuk semua usia

Tutorial untuk belajar membaca Alquran melalui aplikasi, dapat digunakan oleh setiap orang, dengan usia berbeda, dari kanak-kanak hingga dewasa/orang tua. Sebab metode iqra memang merupakan standar yang baku dalam belajar membaca Alquran.

Dengan demikian, orang tua bisa menggunakan aplikasi ini untuk anak-anaknya, atau untuk mereka sendiri. Bahkan juga bisa belajar bersama antara orangtua dan anak.

Bisa dikompilasi

Seandainya ada yang belum merasa puas dengan belajar melalui aplikasi, bisa dikompilasi dengan belajar offline. Mungkin kalau sudah ada waktu luang, diseimbangkan dengan pembelajaran dari ustadz terdekat di masjid.

Nah, dengan berbagai alasan di atas, masihkah kita mungkir untuk tidak belajar membaca Alquran. Memang membaca Alquran tidak ditanyakan ketika bekerja atau mengejar karir dan kemuliaan dunia. Tetapi kita harus ingat, bahwa Alquran yang akan menyelamatkan kita di akhirat.

Allah SWT memberi kita akal untuk berpikir, maka gunakan dengan baik. Kita memaksimalkan akal untuk menambah ibadah, dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image