Selasa 23 Nov 2021 17:43 WIB

Pemkot Yogya Mulai Lakukan Skrining di Sekolah

Skrining dilakukan untuk memastikan tak ada penularan Covid-19 di lingkungan sekolah

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pelajar menjalani skrining kesehatan sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Sejumlah pelajar menjalani skrining kesehatan sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai melakukan skrining di sekolah-sekolah. Skrining ini dilakukan untuk memastikan tidak ada penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, skrining dilakukan terhadap peserta didik dan tenaga didik. Per sekolah, 10 persen dari total peserta didik menjadi sasaran skrining.

Baca Juga

"Jadi untuk skrining kita ambil per sekolah itu misalnya 30-an siswa dari total 300 murid dengan tiga pendidik untuk diskrining. Kalau siswanya banyak, maka banyak juga yang diskrining, sudah ada hitungan proporsionalnya," kata Emma kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (23/11).

Emma menyebut, skrining di sekolah ini sudah dilakukan mulai pekan ini. Skrining tidak dilakukan dengan rapid diagnostic test (RDT) antigen, namun dengan PCR. "(Skrining) Sudah mulai kita laksanakan mulai hari ini, itu semua pemeriksaannya dengan PCR," ujar Emma.

Per harinya, pihaknya menargetkan seribu lebih peserta didik dan tenaga didik yang diskrining. Mengingat, saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas juga berlangsung di Kota Yogyakarta.

Dengan begitu, ada potensi terjadinya penularan Covid-19 saat berlangsungnya PTM. Hingga saat ini, belum ditemukan klaster baru Covid-19 dari penyelenggaraan PTM di Kota Yogyakarta. Meskipun begitu, sempat ditemukan adanya peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19 di salah satu SD di Kota Yogyakarta. Namun, penanganan dilakukan dengan cepat, sehingga penularan tidak meluas.

"Memang anak ini OTG dan tidak boleh sekolah. Dari situ kita periksa yang kontak eratnya, yang penting sudah ditindaklanjuti dan kita gerak cepat. Kalau ada kasus, segera kita blocking agar tidak kemana-mana," jelasnya.

Emma menegaskan, kasus yang ditemukan di salah satu SD di Kota Yogyakarta tersebut bukan saat diselenggarakannya PTM. Namun, virus sudah dibawa dari lingkungan luar sekolah. "Jadi kakaknya sekolah di Bantul, ternyata di SMK yang di Bantul itu (ada penularan Covid-19) dan dia punya adik yang sekolah di SD di Kota Yogya," tambah Emma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement