Selasa 23 Nov 2021 17:46 WIB

Kasus Covid Naik, AS Hindari Opsi Penerapan Lockdown

Saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Presiden Joe Biden menerima suntikan booster COVID-19 selama acara di South Court Auditorium di kampus Gedung Putih, Senin, 27 September 2021, di Washington. Saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden menerima suntikan booster COVID-19 selama acara di South Court Auditorium di kampus Gedung Putih, Senin, 27 September 2021, di Washington. Saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menghindari opsi penerapan karantina wilayah (lockdown) untuk menekan peningkatan kasus baru Covid-19 di sana. Saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

“Kami tidak menuju ke arah itu (lockdown). Kami memiliki alat untuk mempercepat jalan keluar dari pandemi ini yang tersedia secara luas,” kata koordinator penanganan Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients kepada awak media pada Senin (22/11).

Baca Juga

Menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Rochelle Walensky, selama sepekan terakhir rata-rata kasus baru Covid-19 di AS naik 18 persen menjadi 92.800 per hari. Dia mengungkapkan sekitar 47 juta orang dewasa di AS yang memenuhi syarat dan lebih dari 12 juta remaja masih belum divaksinasi penuh.

Sejauh ini AS sudah mencatatkan 47,9 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 773 ribu jiwa. Ia menjadi negara yang memiliki jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 terbanyak di dunia. Dalam hal vaksinasi, AS telah menyuntikkan 450,86 juta dosis vaksin kepada warganya.

Selain di AS, lonjakan kasus baru Covid-19 juga tengah terjadi di sejumlah negara Eropa. Beberapa negara di antaranya seperti Slovakia dan Republik Ceko memutuskan menerapkan lagi pembatasan sosial. Austria bahkan memutuskan menerapkan lockdown nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement