Rabu 24 Nov 2021 09:54 WIB

Satgas: Nataru Momentum Pembuktian Indonesia kepada Dunia

Masyarakat diminta berempati kepada negara lain yang kondisi kasusnya sedang tinggi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: BNPB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito berharap kondisi kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah terkendali ini tetap bertahan usai periode libur Hari Natal dan Tahun Baru 2022. Wiku pun mengajak masyarakat untuk mencegah lonjakan kasus yang sering terjadi pascaliburan panjang.

"Jadikan momen Nataru tahun 2021 ini menjadi pembuktian kepada dunia, Indonesia mampu dengan baik mengantisipasi lonjakan kasus walau memasuki periode libur panjang," kata Wiku dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (24/11).

Baca Juga

Wiku juga meminta masyarakat Indonesia berempati kepada negara lain yang kondisi kasus Covid-19 sedang tinggi. Meskipun saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih terkendali.

"Karena pandemi Covid-19 baru akan selesai apabila semua negara dapat mengendalikan kasus. Sehingga mendukung proses pemulihan ekonomi global," ujarnya.

Untuk itu juga, Pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga di seluruh wilayah saat Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Wiku mengatakan, penyamaan level PPKM tiga di seluruh wilayah perlu dilakukan mengingat tingginya risiko peningkatan kasus pada periode tersebut.

"Periode Nataru memiliki risiko terjadinya peningkatan kasus, akibat kecenderungan aktivitas sosial masyarakat yang meningkat, maka dari itu perlu dilakukan penyamaan level PPKM secara serentak agar kegiatan sosial masyarakat dapat berlangsung aman Covid-19," kata Wiku.

Wiku mengatakan, penerapan PPKM Level 3 di seluruh daerah juga bagian kebijakan pengendalian untuk mempertahankan kondisi kasus di Indonesia yang saat ini telah melandai. Karena, peningkatan kasus Covid-19 selama ini dipicu dengan tingginya pergerakan masyarakat saat liburan,

"Pada prinsipnya PPKM Level 3 menaungi berbagai macam penerapan protokol kesehatan demi menjaga agar aktivitas masyarakat dilakukan dengan hati-hati dengan penerapan 3M, skrining kesehatan, pengaturan mobilitas dan lain-lain," kata dia.

Wiku berharap dengan kebijakan tersebut diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai liburan panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement