Rabu 24 Nov 2021 13:11 WIB

Gubernur Sumut Larang Kegiatan Timbulkan Kerumunan

Larangan tersebut terutama diberlakukan saat Natal dan Tahun Baru

Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi akan melarang kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan untuk menindaklanjuti Inmendagri Nomor 61/2021 tentang lanjutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3, 2 dan level 1 di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. "Hanya itu untuk menghambat kemungkinan-kemungkinan, karena setiap saat habis liburan, Covid-19 bisa memaparkan ke seluruh masyarakat. Maka, untuk menghambat itu, dilakukan PPKMlevel 3," ujar dia di Medan, Rabu (24/11).

Edy menegaskan ada aturan yang harus diperhatikan ketika memberlakukan PPKM level 3. Salah satunya membatasi kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. "Ada ketentuan itu, setiap ruangan jumlahnya berapa, kegiatan hanya minus, melakukan sekat-sekat yang dilakukan seperti lalu," ungkapnya.

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, secara khusus Edy Rahmayadi menyoroti kegiatan Kesawan City Walk yang dilakukan Pemkot Medan. Dengan aturan PPKM level 3, kegiatan itu dianggapnya berpotensi melanggar. "Kalau sudah masuk, karena sudah masuk level 2, level 2 masih memenuhi syarat. Kalau level 3, semua ikut mengawasi. Kalau melanggar (Kesawan City Walk), pasti ditertibkan," tuturnya.

Seperti diketahui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluarkan Inmendagri terbaru tentang lanjutan PPKM untuk daerah luar Jawa dan Bali. Instruksi tersebut mulai berlaku pada Selasa (23/11) sampai 6 Desember 2021. "Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia yang menginstruksikan agar melaksanakan PPKM level 3, 2 dan 1 COVID-19 di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua sesuai dengan kriteria level situasi pandemi berdasarkan assesmen," tulis Inmendagri 61/2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement