Rabu 24 Nov 2021 23:57 WIB

ISED: RI Harus Siapkan Talenta Digital Demi Bonus Demografi

ISED menyebut bonus demografi harus diisi sumber daya yang produktif

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pendiri Institute of Social Economic Digital (ISED) Rudiantara mengatakan Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusia yang bertalenta di bidang digital guna menghadapi bonus demografi.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Pendiri Institute of Social Economic Digital (ISED) Rudiantara mengatakan Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusia yang bertalenta di bidang digital guna menghadapi bonus demografi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Institute of Social Economic Digital (ISED) Rudiantara mengatakan Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusia yang bertalenta di bidang digital guna menghadapi bonus demografi.

"Indonesia akan memasuki era emas di 2045. Menuju era tersebut diperlukan banyak persiapan terutama sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni serta kreatif," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/11).

Rudiantara menjelaskan sebelum memasuki era emas di 2045, Indonesia terlebih dulu memasuki fase yang disebut bonus demografi dan diperkirakan terjadi pada 2030. Jika dilihat dari sisi positif, tentu akan menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara maju.

"Ada negara yang menjadikan pertumbuhan populasi sebagai strategi perkembangan negaranya," ucap dia.

Dengan kondisi tersebut usia produktif penduduk Indonesia berada di puncaknya pada sembilan tahun ke depan. Oleh sebab itu, penting untuk memanfaatkan bonus demografi dengan melahirkan atau diisi dengan sumber daya yang produktif.

Lebih jauh ia menerangkan pada 2030 kebutuhan sumber daya manusia di sektor digital mencapai sembilan juta orang guna mengisi berbagai kategori keahlian. Pertama, kategori dasar yaitu masyarakat pengguna internet untuk sosial media. Pada tahap ini sumber daya manusia harus diajarkan menggunakan teknologi secara bijak agar terhindar dari hal negatif. 

Kedua, kategori menengah. Pemerintah harus membuat program pelatihan agar mampu adaptif terhadap perkembangan teknologi 4.0. 

Ketiga, terkait kebijakan dimana pemerintah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi dunia untuk menata digital.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat sekitar 70 persen penduduk produktif yang saat ini memasuki puncak bonus demografi.

Kendati demikian, ia menekankan sumber daya manusia yang diperlukan bukan hanya maju tetapi juga berkarakter dan bisa memanfaatkan digital dengan bijak.

Senada dengan itu, Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, YB Satya Sananugraha mengatakan dalam menyiapkan era emas diperlukan persiapan sumber daya manusia unggul sejak 1.000 hari pertama kehidupan manusia.

"Mulai dari mengurangi stunting (kekerdilan) dan angka kematian ibu," ujarnya.Kemudian termasuk pula merancang bimbingan perkawinan, menciptakan keluarga yang baik dari kesehatan reproduksi, rencana keluarga dan kesehatan ekonomi. Harapannya lahir anak dan keluarga sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement