Kamis 25 Nov 2021 10:41 WIB

Mendikbudristek: Pandemi tak Padamkan Semangat Guru

Guru se-Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim
Foto: BKHM Kemendikbudristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menyebutkan, pandemi tidak memadamkan semangat para guru. Pandemi, kata dia, justru menyalakan obor perubahan bagi para guru untuk menjadi lebih baik lagi.

"Pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan. Guru-guru se-Indonesia menginginkan perubahan, dan kami mendengar," ujar Nadiem dalam pidato upacara Hari Guru Nasional 2021 di Lapangan Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Kamis (25/11).

Baca Juga

Nadiem menangkap keinginan guru se-Indonesia yang menginginkan kesempatan yang adil untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi. Selain itu, menurut dia, guru se-Indonesia juga menginginkan akses terhadap teknologi dan pelatihan yang relevan dan praktis.

Guru, kata dia, juga menginginkan kurikulum yang sederhana dan bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap murid yang berbeda-beda. Kemudian, guru-guru pun menginginkan pemimpin-pemimpin sekolah mereka untuk berpihak kepada murid, bukan pada birokrasi. "Guru se-Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman," kata dia.

Hal itu dia dapatkan setelah menginap di beberapa kediaman guru honorer, guru penggerak, dan santri di beberapa daerah. Nadiem melihat adanya fenomena yang tak dia kira sebelumnya, di mana menurut dia akan sangat wajar apabila dalam situasi pandemi banyak guru yang terdemotivasi.

"Kita semua tersandung dengan adanya pandemi. Guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul secara kesehatan, dan terpukul secara batin," kata dia.

Sejalan dengan obor perubahan yang dimiliki guru, program Merdeka Belajar yang sejak pertama kali dicetuskan Kemendikbudristek kini telah berubah menjadi suatu gerakan. Mendikbudristek mengatakan, gerakan Merdeka Belajar hidup dalam setiap insan guru yang punya keberanian untuk melangkah ke depan menuju satu tujuan utama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Gerakan ini makin kuat karena ujian yang kita hadapi bersama. Contohnya, penyederhanaan kurikulum sebagai salah satu kebijakan Merdeka Belajar berhasil melahirkan ribuan inovasi pembelajaran,” kata dia.

Menutup pidato, Mendikbudristek mengucapkan terima kasih kepada semua guru se-Indonesia atas pengorbanan dan ketangguhannya. “Saya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan Merdeka Belajar demi kehidupan dan masa depan guru se-Indonesia yang lebih baik. Terima kasih, Merdeka Belajar ini sekarang milik Anda,” ujar dia.

Hari Guru Nasional Tahun 2021 diperingati dengan mengusung tema “Bergerak dengan Hati Pulihkan Pendidikan”. Upacara diikuti sebanyak 345 orang peserta secara luring dengan mengenakan pakaian adat dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Turut hadir mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Pembangunan VI, Wardiman Djojonegoro; Ketua Komite III DPD RI, Sylviana Murni; dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement