Mahasiswa UGM Berdayakan Warga Kelola Sampah Organik

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Petugas mencacah sampah organik dengan mesin untuk diolah menjadi pupuk organik dan pakan magot.
Petugas mencacah sampah organik dengan mesin untuk diolah menjadi pupuk organik dan pakan magot. | Foto: Edi Yusuf/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Pengembangan Sumber Daya Desa (PSDD) PHBD Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan pemberdayaan warga TPS 3R Randu Alas Sleman, DIY. Melalui pengelolaan sampah organik mengintegrasi peternakan, perikanan, dan budi daya Black Soldier Fly (BSF).

Mereka turut memberdayakan warga membuat pupuk cair organik dan kompos. Ketua Tim PSDD PHBD Center UGM, Najmuddin Muntashir Abdussalam mengatakan, program dimaksudkan mendorong warga setempat mengolah dan memanfaatkan sampah.

Berdasarkan data TPS 3R Randu Alas per Agustus 2019, warga menghasilkan 16,37 ton dengan sampah organik sejumlah 2,17 ton per bulan. Tapi, warga Dusun Candi Karang kurang mendapatkan pengetahuan mengenai pemanfaatan sampah.

Warga terbiasa mengumpulkan sampah tanpa membedakan jenis sampah, membuatnya tercampur tanpa pengolahan lebih lanjut dan cuma berakhir di TPS 3R Randu Alas. TPS 400 meter persegi ini mampu menampung sekitar 16,37 ton per bulan jumlah.

Sampah yang ditampung beragam mulai sampah organik, anorganik, dan B3. Sampah organik diolah memakai larva Black Soldier Fly (BSF) agar cepat terurai petugas TPS. Namun, pemanfaatan dan fasilitas di TPS 3R Randu Alas belum mendukung. "Sehingga, tidak memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat dan petugas," kata Najmuddin, Rabu (24/11).

Mereka melakukan pendampingan dan pemberdayaan dalam pengolahan sampah di TPS Randu Alas lewat Sebat: Satu Tempat Banyak Manfaat. Mulai pengeringan maggot, budi daya lele, pembuatan pupuk cair dan kompos, serta ternak ayam dan kalkun.

Dengan inovasi yang dijalankan diharapkan mampu mempertahankan dan menambah kualitas nilai gizi maggot. Mempermudah pemberian pakan ternak, meningkatkan nilai jual produk yang bisa dihasilkan secara mandiri oleh TPS 3R Randu Alas.

"Harapannya, dengan adanya program ini, pengurus sekaligus pekerja di TPS 3R Randu Alas dapat sadar akan peluang usaha maggot, lele, pupuk, serta kalkun," ujar Najmuddin.

PSDD PHBD Center UGM ini tidak hanya mampu berdayakan masyarakat, tapi mendapat dana hibah pelaksanaan program Kemendikbudristek. Inovasi pengeringan maggot di TPS 3R Randu Alas berhasil mendapat dana hibah PKM dan lolos ke Pimnas 2021.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Indonesia Terdampak La Nina, Waspadai Banjir dan Longsor

Instalasi Seni dan Teknologi Mikroalga Kurangi Emisi CO2

Wakil Wali Kota Bandung Minta Warga Optimalkan Pilah Sampah

Tim UGM Raih Perak Kompetisi Biologi Sintetik Dunia

Mahasiswa UGM Latih Warga Lapas Beternak Ayam

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark