Jumat 26 Nov 2021 05:05 WIB

China: AS tidak Boleh Miliki Ilusi tentang Taiwan

China mengatakan tidak ada ruang kompromi mengenai Taiwan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Presiden Tsai Ing-wen memeriksa kokpit jet tempur F-16V selama upacara komisioning F-16V Angkatan Udara Taiwan di dalam pangkalan udara Chiayi, Taiwan, Kamis (18/11). Presiden Tsai menghadiri commissioning 42 pertama Angkatan Udara F-16V upgrade jet tempur. Taiwan telah membeli 66 F-16V baru dari Amerika Serikat. China mengatakan tidak ada ruang kompromi mengenai Taiwan.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Presiden Tsai Ing-wen memeriksa kokpit jet tempur F-16V selama upacara komisioning F-16V Angkatan Udara Taiwan di dalam pangkalan udara Chiayi, Taiwan, Kamis (18/11). Presiden Tsai menghadiri commissioning 42 pertama Angkatan Udara F-16V upgrade jet tempur. Taiwan telah membeli 66 F-16V baru dari Amerika Serikat. China mengatakan tidak ada ruang kompromi mengenai Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Pertahanan China mengatakan tidak ada ruang kompromi mengenai Taiwan dan Amerika Serikat (AS) tidak boleh memiliki ilusi mengenai itu. Kementerian menambahkan Washington telah melakukan serangkaian 'provokasi' pada beberapa isu.

China mengatakan Taiwan yang mereka klaim sebagian bagian dari wilayahnya merupakan isu paling sensitif dengan AS. Washington menjadi pendukung internasional dan pemasok utama persenjataan pulau yang dikelola dengan demokratis tersebut.

Baca Juga

Perbedaan tajam mengenai Taiwan terlihat dalam pertemuan virtual Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada awal tahun ini. Xi mengatakan siapa yang menginginkan kemerdekaan Taiwan dan pendukungnya di AS telah 'bermain dengan api'.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan hubungan AS-China yang sehat dan stabil akan bermanfaat bagi kedua negara dan sesuai dengan harapan dunia. Ia menambahkan China siap bekerja sama dengan Amerika Serikat.

"Namun dalam periode tertentu, pihak AS mengatakan hal-hal yang tak bertanggung jawab dan melakukan tindakan provokatif mengenai Taiwan, Laut China Selatan, dan pengintaian dekat kapal dan pesawat tempur," kata Wu, Kamis (25/11).

Ia menambahkan China telah mengembangkan prinsip-prinsip hubungan antara dua militer. Wu menegaskan prinsi kedaulatan, martabat, dan kepentingan inti tidak dapat dilanggar.

"Terutama dalam isu Taiwan, China tidak memiliki ruang untuk berkompromi dan pihak AS tidak boleh memiliki ilusi mengenai ini," katanya.

Taiwan mengecam tekanan diplomatik dan militer China yang terus memaksa pulau itu menerima kedaulatan Cina. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bersumpah mempertahankan pulaunya dan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement